Penanews.id, BANGKALAN – Masa remaja adalah masa penting dalam pencarian jati diri seorang anak. Pada masa ini, peran orang tua menjadi penting dalam mengarahkan anaknya agar tak terjerembab dalam pergaulan bebas.
Hal diungkapkan Anggota Komisi VIII DPR RI, Hasani Bin Zuber, dalam acara sosialisasi peran perempuan meningkatkan perekonomian keluarga dan perlindungan terhadap anak.
Menurut Hasani akses yang mudah ke konten media sosial misalnya bisa membuat anak mudah meniru cara berpakaian seksi. Bila ini terjadi tentu akan membahayakan anak, utamanya perempuan, karena bisa mengundang niat jahat orang lain.
Bila, ada orang tua yang anak perempuan memiliki kecenderungan memakai pakaian yang terbuka. Politikus Demokrat ini memberikan tips.
“Anak harus banyak diajak obrol, diskusi. Orangtua bisa menanyakan kepada anak apa sebenarnya yang mereka cari dengan berpakaian seperti itu, cari tahu motifnya. Jika ternyata anak berpakaian seksi karena ingin terlihat seperti bintang tertentu, orangtua bisa beri masukan tentang pilihan model baju yang lebih sesuai dengan pakem-pakem yang ada,” kata dia.
Selain diskusi, pemuda yang akrab disapa Ra Hasani ini juga melihat perlu orang tua menanamkan penguatan karakter dan mental agar anak tak mudah terpengaruh oleh lingkungan dan pergaulan.
“Peran perempuan (Ibu) itu sangat penting untuk memupuk mental bagi seorang anak, sehingga tidak keras setelah tumbuh dewasa.” Jelas dia Minggu (03/10/2021).
Penguatan mental ini bisa dimulai dari dalam keluarga dengan menerapkan aturan yang tegas di dalam rumah. setelah itu baru ke lingkungan sekitar, karena dampak lingkungan sekitar juga berpengaruh terhadap mental seorang anak.
“Berikan perhatian yang lebih, sehingg pergaulan seorang anak tidak terpengaruh dengan hal-hal yang negatif.” paparnya
Pihaknya berharap kepada masyarakat Bangkalan, khsusunya seorang ibu, supaya memberikan perhatian yang lebih, kepada anak anaknya, karena tidak ada seorang ibu yang ingin mencelakakan anaknya.
“Dengan cara seperti itu membuat seorang anak akan lebih baik, karena seorang ibu merupakan jimat yang paling ampuh bagi-anak anaknya,” Kata dia.
Kabid PPPA, Dnas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Kekepndudukan (P3AK) Provinsi Jawa Timur, Ida Tri Wulandari, sepakat dengan Hasani.
Dia menambahkan pendidikan adalah cara lain untuk menguatkan karakter dan mental anak.
“Anak harus sekolah, secara tidak langsung meningkatkan indek pembangunan,” jelas dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBP3A) Kabupaten Bangkalan, Siti Amina menyampaikan bahwa perningkatan perempuan dan anak di kabupaten bangkalan tidak ada anggaran.
“Karena tidak ada anggaran kami hanya memberikan sosialisai, bagaimana masyarakat bangkalan menghidari pernikahan dini, karena ini masuk dalam program setaraan gender.” Jelas dia
Pihaknya menjelaskan kesetaraan gender bagi seorang perempuan bukan berarti menganti posisi seorang laki-laki, namun memberi dukunga kepada seorang suami.
“Selama ini sering terjadi perempuan diberikan tempat di nomor dua, akan tetapi saat ini perempuan mulai berdaya, apalagi yang punya sekil sehingga bisa memberikan sumbangan pemikiran dalam pembangunan,” Paparnya
Selain itu pihaknya menyampaikan bahwa seorang perempuan memberikan peran penting bagi sorang anak, karena sorang ibu adalah sekolah pertama.
“Ibu memiliki peran bagi anak-anaknya, karena pendidikan yang paling penting merupakan pendidikan dari seorang ibu” paparnya
Lanjut dia, didikan seorang ibu sangat melekat kepada anak-anaknya sehingga seorang anak bisa menyaring apa yang telah di dapatkan di luar, seperti pergaulan bebas dan lain sebagainya.
“Jika ada ajakan yang kurang baik maka akan menyaring sehingga seorang anak tidak terjerumus dalam pergaulan bebas,” pungkas dia
SAE