Penanews.id, JAKARTA – Sejak menjabat walikota Surabaya hingga didapuk menjadi Menteri Sosial, Tri Rismaharini atau Risma tetap identik dengan kemarahan bila menemukan kesalahan yang dianggapnya fatal.
Namun kemarahannya kali ini, di mana dia sampai menunjuk dan mendorong petugas Pendamping Keluarga Harapan atau PKH, dianggap tidak patut dilakukan seorang Menteri.
“Apalagi dilakukan secara terbuka bahkan sampai keluar kata ‘tak tembak’, itu cara yang sangat membuat malu seseorang,” Kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Ace Hasan Syadzili dikutip dari suara.com.
Video kemarahan Risma ini pun viral setelah diunggah di twitter. Mulanya, Risma mengadakan rapat ‘Pemadaman Data’ di kantor Pemkot Gorontalo.
Salah satu masalah yang mencuat dalam rapat itu adalah ada warga terdaftar sebagai penerima PKH namun saldonya tidak terisi.
Ketika masalah ini Risma tanyakan ke Korkab PKH yang datang, ternyata saldo kosong itu dikarenakan data si penerima telah dihapus oleh petugas PKH.
Jawaban inilah yang membuat Risma marah karena menghapus tanpa koordinasi dengan Kemensos sehingga membuat kemensos selalu dipersalahkan masyarakat. Risma pun mendatangi Korkab PKH itu dan meluaplah kemarahan yang viral itu.
Apapun alasannya, Ace Hasan menilai tetap tak patut seorang Menteri memarahi bawahannya secara terbuka di muka publik.
“Apalagi Ibu Risma ini kan mantan kepala daerah, mantan wali kota, jadi harusnya tahu problem yang dihadapi dalam hal data ini,” tuturnya.
“Sebagai wali kota tentu tahu apa akar masalahnya, mengapa terjadi masalah pendataan ini. Kan setiap saat sebetulnya daerah bisa memberikan update data terbaru kepada Kementerian Sosial,” Ungkap Ace Hasan.
EMbe