Penanews.id, TANGERANG – 19 September 2021 lalu, bakda salat magrib, terdengar suara letusan 400 meter dari Masjid Nuryaqin, Kelurahan Kunciran, Tangerang.
Ahmat Mangku, yang tengah berjalan pulang usai salat magrib, mendengar teriakan pasca letusan. “Saya kena tembak, saya kena tembak,”
Ketua RW 05 ini, seperti dilansir Tempo.co, lantas menuju sumber suara. Dilihatnya Armand telah terbaring dan mengerang di tanah. Darah mengucur dipinggangnya.
Di kampungnya Armand dikenal sebagai seorang ustad, ia populer dengan panggilan Ustad Alex.
“Saat itu Ustad Alex berjalan ke arah rumahnya berdua dengan anaknya,” kata dia.
Warga setempat berdatangan ke lokasi dan mencoba memberi pertolongan kepada ustad Alex. Namun pria itu meninggal setelah dibawa ke rumah sakit. Direktur
ktur r Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Tubagus Ade Hidayat mengatakan tersangka utama pembunuhan ustad Armand alias Alex di Tangerang adalah pengusaha berinisial M. Hal ini terungkap setelah polisi melakukan penangkapan terhadap M dan dua eksekutor penembakan tersebut yang berinisial K dan S.
“Iya dia pengusaha angkutan umum,” ujar Ade di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa, 28 September 2021.
Ade mengatakan, M menjadi dalang pembunuhan Alex karena merasa sakit hati istrinya pernah ditiduri oleh Alex 11 tahun lalu. Alex melakukan perbuatan tidak senonoh tersebut dengan dalih pengobatan tradisional.
“Tindakan itu dilakukan di rumah M saat dia tidak ada tempat,” ujar Ade.
M yang baru mengetahui hal itu merasa sakit hati dan menghubungi seseorang berinisial Y untuk mencarikan pembunuh bayaran. Ia kemudian dikenalkan dengan dua eksekutor berinisial K dan S.
M membayar K dan S sebesar Rp50 juta untuk melakukan penembakan terhadap Alex. Sedangkan Y dibayar Rp 10 juta atas jasanya mengenalkan kepada kedua eksekutor.
“M juga memberikan senjata api kepada kedua eksekutor,” ujar Ade.
EMbe