Penanews.id, BANGKALAN- Kurang lebih sebulan lalu, Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin melaunching ‘Kanal Aspirasi’. Ini sebuah wadah, yang dipakai masyarakat Bangkalan, untuk menyampaikan segala uneg-uneg dan keluhan ke Bupati, cukup dengan mengirim pesan ke sebuah nomor WhatsApp.
Ketua Persatuan Mahawasiswa Kokop, Moh Arifin pun memanfaatkan kanal itu, dengan melaporkan jalan rusak di desanya.
Seingat Arifin, 12 tahun lamanya akses jalan Kabupaten yang menjadi Penghubung antara Desa Mandung dan Desa Mano’an itu rusak dan tak kunjung diperbaiki hingga kini.
Berikut isi aduan terkait infrastruktur jalan, yang disampaikan oleh Moh. Arifin, melalui pesan WhatsApp, namun belum ada jawaban apapun dari pesan tersebut.
“Assalamualaikum bapak Bupati, Nama saya Arifin warga Desa Mandung Kecamatan Kokop, pak Bupati yang baik hati dan murah senyum.. pak saya ingin bercerita sejak saya lahir hampir 12 Tahun jalan Poros Kecamatan yang menghubungkan desa, Sampai saaat ini tidak pernah tersentuh perbaikan pemerintah. Bahkan suatu saat kakak saya pernah melahirkan dijalan itu lantaran mobil yang ditumpangi kakak saya tak bisa melaju kencang. Untung saja Alla masih berkehendak kakak dan bayi dalam kandungan sehat wal afiat, Semoga pak Bupati melihat kondisi jalan yang kami lewati tiap hari ini. Mohon maaf jika permintaan atau laporan saya ini terlihat lancang dan tidak sopan,”
Laporan itu, dikirim melalui pesan WhatshApp, pada hari Selasa (21/9/2021) kemarin, namun sampai saat ini belum ada jawaban apapun dari pesan tersebut.
Arifin mengaku, adanya laporan yang diluncurkan melalui Kanal Aspirasi Bupati Bangkalan itu, karena dirinya merasa geram lantaran jalan penghubung anatara dua desa itu tidak pernah diperhatikan oleh Pemkab.
“Saya sudah sering mengatakan kalau akses jalan penghubung itu tidak pernah diperhatikan, akan tetapi pemerintah tidak mengubris,” Jelas Arifin, Kamis (23/9/2021).
Selain itu, lanjut Arifin, selain mengirim surat melalui kanal Aspirasi, Arifin mengaku pernah menyampaikan juga saat dirinya dilantik sebagai Ketua PKM pada tahun 2020 silam, karena waktu itu ada perwakilan dari PUPR Bangkalan yang hadir.
“Sampai saat ini belum ada tindakan, malah Dinas PUPR, berdalih kalau anggaran infrastruktur paling gemuk itu di Kecamatan Kokop, tapi buktinya mana, apa jangan-jangan, akses ini tidak termasuk,” tegas dia,
Arifin tentu kecewa karena keluhannya melalui Kanal Aspirasi tidak mendapat jawaban. Tidak seperti yang digembar-gemborkan.
“Yang saya tahu, Kanal Aspirasi ini akan merespon secara cepat jika ada aduan dari masyarakat, tapi nyatanya malah tidak ada respon.” Terang dia dengan mimik wajah kecewa.
Menggapi hal itu, Kepala Bidang Bina Marga PUPR Bangkalan, Guntuk Setiyadi menyampaikan akan menampung terlebih dahulu terkait adanya laporan kerusakan jalan yang melalu kanal Aspirasi, karena tidak mungkin langsung mendapatkan anggaran.
“Karena kita ini kerja harus ada perencanaan mas, tidak bisa secara insidensial begitu saja. Di PAK pun kita tahun ini malah ada pengurangan anggaran. Jadi, terkait itu kami tampung dulu, dan akan kami proyeksikan nanti di tahun 2022,” jelas Guntur.
Selain itu, Guntur juga menyebutkan, bahwa fokus Bupati dalam perbaikan jalan tahun ini, di daerah utara, salah satunya di Kecamatan Kokop.
“Bahkan untuk tahun depan, Pak Bupati akan memfokuskan di daerah utara lagi, yaitu Kec. Kokop dan Konang,” kata Guntur.
Guntur juga mengaku, sejak kanal Aspirasi dilaunching, sampai saat ini banyak laporan yang masuk ke Dinas PUPR.
“Sampai saat ini ada 6 laporan, “papar dia,
Guntur menambahkan walapun sudan banyak laporan yang masuk melalui kanal aspirasi, namun pihaknya tidak berdaya, karena yang menentukan dan memberika skala prioritas hanya Bupati.
” kami hanya memberi tahu kalau yang dilaporkan lokasinya ini, baru nanti pak Bupati yang menentukan,” ungkap dia
SAE