Penanews.id, JAKARTA – Manny Pacquiao resmi pensiun dari gelanggang tinju dunia pada usia 42 tahun. Ia memutuskan mengakhiri kariernya menyusul kekalahan dari Yordenis Ugas pada Agustus lalu.
Juara dunia delapan divisi akan turun sebagai salah satu petinju terhebat sepanjang masa. Sekarang, Pacquiao akan mencalonkan diri sebagai presiden Filipina.
“Karier tinju saya sudah berakhir, sudah berakhir,” kata Pacquiao kepada Toni Talks dikutip dari Talksport.
Petinju berjuluk PacMan itu melanjutkan, “Saya sudah lama bertinju dan keluarga saya selalu memberi tahu bahwa sudah waktunya untuk berhenti. Saya terus maju karena saya sangat bersemangat tentang olahraga ini. Tapi, sekarang saya hanya akan mendukung petinju lain agar kami bisa menjadi juara lagi.”
Pacquiao adalah juara dunia delapan kelas dan legenda tinju sejati. Ia bangkit dengan keluar dari lingkaran kemiskinan di Filipina melalui tinju. Pertama kali Pacquiao menjadi juara tinju dunia kelas terbang pada tahun 1998.
Dia melakukan debutnya di Amerika Serikat pada tahun 2001 dan perlahan-lahan membangun jalan kesuksesannya. Pacquiao berbagi pertarungan besar dengan petinju ternama seperti Juan Manuel Marquez, Erik Morales, Timothy Bradley, Oscar De La Hoya, Marco Antonio Barrera, Shane Mosley, Ricky Hatton, Miguel Cotto dan Keith Thurman.
Yang paling terkenal adalah pertarungan super dengan Floyd Mayweather Jr. Pertarungan yang dianggap paling menguntungkan secara finansial itu berakhir dengan kekalahan mutlak untuk Pacquiao. Ia mendapatkan penghasilan sekitar US$ 100 juta atau setara Rp 1,42 triliun.
“Ketika saya mulai bertinju, siapa yang mengira bahwa saya adalah penjual roti sebelumnya. Jika saya memberi tahu Anda bahwa saya akan menjadi juara dunia dan saya akan dikenal di seluruh dunia, apakah Anda akan percaya,” kata Pacquiao.
Pertarungan melawan Yordenis Ugas menjadi pertarungan terakhir Pacquiao. Dalam konferensi pers pasca-pertarungan, Pacquiao sudah memberi sinyal pensiun dengan mengatakan, “Di masa depan, Anda mungkin tidak melihat Manny Pacquiao bertarung lagi di atas ring.”
Ia melanjutkan, “Untuk beberapa periode, saya sangat senang dengan apa yang telah saya lakukan di tinju. Saya juga menyumbangkan rekor dalam tinju dan menjadikan tinju sebagai cara untuk membawa kehormatan bagi negara dan rakyat Filipina. Saya sangat bangga menjadi orang Filipina dan berterima kasih kepada semua penggemar di seluruh dunia.”
Hari-hari Pacquiao berjuang di atas ring mungkin sudah berakhir, tetapi perjuangan untuk membawa perubahan di Filipina yang dipimpin Rodrigo Duterte baru saja dimulai. “Saya seorang petarung, dan saya akan selalu menjadi petarung di dalam dan di luar ring. Saya menerima pencalonan sebagai calon presiden Republik Filipina,” kata dia.
SUMBER: tempo.co