penanews.id, SAMPANG – Hari ini, Selasa (14/9/2021) Bupati Sampang, Jawa Timurr, H. Slamet Junaidi menyambangi rumah dua orang lansia di Desa Kembang Jeruk dan Desa Batioh, Kecamatan Banyuates.
Didampingi Plt. Kepala Dinas Sosial kabupaten Sampang M. Fadli dan jajaran forum komunikasi pimpinan kecamatan (forkopimcam). Kunjungan bupati yang akrab disapa Haji Idi itu untuk memberikan bantuan berupa bedah rumah kedua lansia.
Bersama rombongan, Haji Idi langsung menuju ke desa Kembang Jeruk tepatnya di dusun Jelbut.
Disana, rombongan melihat langsung kondisi nenek Rabiya, 62 tahun, yang miskin dan hidup sebatang kara.
Camat Banyuates Fajar menuturkan kunjungan Bupati berawal dari sebuah video yang dikirim masyarakat pada Haji Idi.
Bupati kemudian menugaskan Fajar dan tim Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) untuk memvalidasi video tersebut.
Setelah dipastikan benar, Haji Idi langsung mengagendakan kunjungan sekaligus memberikan bantuan kepada Rabiya.
“Awalnya memang ada masyarakat yang mengirim video ke bapak (bupati), setelah itu kita dihubungi dan langsung melakukan kroscek untuk memvalidasi kabar tersebut.” Ucap Fajar
Disela-sela kunjungan itu, Bupati mendapat laporan lain dari TKSK Banyuates, Roni Salaki, tentang sebuah keluarga miskin, di mana sang ibu tunanetra dan tiga anaknya menderita gangguan jiwa.
Orang tersebut adalah Ibu Sawani 63 tahun, warga dusun Gendungan, Desa Batioh, Kecamatan Banyuates.
Mendengar cerita tersebut, spontan H. Idi meminta kepada tim dari kecamatan untuk diantar ke lokasi dimaksud.
Roni menjelaskan, bahwa agenda awal rombongan hanya di Kembang Jeruk. Tapi setelah dirinya menyampaikan terkait kondisi warga yang dianggap memprihatinkan, rombongan langsung bergegas menuju lokasi kedua.
“Jadi, kunjungan kedua ini memang tidak masuk dalam agenda awal kunjungan bapak Bupati, tapi setelah mendengar laporan, beliau langsung minta diantar ke lokasi.” Jelas Roni kepada awak media.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Sosial M. Fadli menambahkan bahwa pihaknya akan berupaya agar kedua keluarga tersebut bisa masuk dalam Basis Data Terpadu (BDT) untuk bisa mendapatkan bantuan pemerintah.
Namun, kata Fadli, kedua keluarga tersebut terlebih dulu harus masuk dalam data kependudukan.
“Nanti kita fasilitasi agar masuk BDT, tapi memang harus masuk data Disdukcapil dulu.” Ungkap Fadli.
Masih ditempat yang sama, H. Idi menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan kunjungan ulang terhadap kedua keluarga tersebut guna memastikan bantuan yang diberikannya betul-betul dimanfaatkan dengan baik.
“Nanti kita akan berkunjung kesini lagi, biar kita tahu apakah dimanfaatkan betul. Kemudian, jika memang masih belum layak, bukan tidak mungkin nanti kita coba bantu lagi.” Katanya.
Pihaknya menuturkan, bahwa dia sangat terbuka kepada siapa saja yang ingin memberikan masukan, lebih-lebih berkaitan dengan keadaan sosial.
“Kita welcome mas, siapa saja. Pasti akan kita tindak lanjuti. Apalagi yang menyangkut keadaan sosial seseorang.” Pungkasnya.
YON