penanews.id, SAMPANG – Bupati Sampang H. Slamet Junaidi memberikan tanggapan terkait nasib warganya yang pernah menjadi juara di ajang Sea Games 2011 lalu.
Pihaknya mengaku telah mendengar bahwa ada atlet berprestasi di kabupaten Sampang namun sampai sekarang belum mendapatkan perhatian secara khusus dari pemerintah, bahkan menurutnya orang tersebut masih jauh dari kategori sejahtera.
Informasi tersebut diketahuinya setelah beredar kabar tentang seorang perempuan yang datang ke kantor DPRD untuk mengadukan nasibnya ke anggota dewan disana.
“Iya mas, tadi saya langsung telpon salah satu anggota dewan disana. Menanyakan informasi tersebut” Ungkapnya Kamis (9/9/2021)
Namun, politisi partai Nasdem itu menjelaskan, bahwa mekanisme perekrutan CPNS saat ini tidak sama dengan tahun-tahun sebelumnya.
Bahwa, kata dia, pemerintah daerah tidak punya kewenangan untuk menentukan siapa saja yang dapat diterima sebagai PNS.
Menurutnya, Pemda hanya bisa mengusulkan jumlah dan formasi yang dibutuhkan oleh pemkab. Setelah itu, Kemenpan-RB yang akan menetapkan sesuai analisa dengan mempertimbangkan keputusan Menteri Keuangan dan kepala BKN.
“Sekarang ini kan masalahnya adalah bahwa regulasi terkait rekrutmen CPNS ini tidak seperti dulu mas, jadi Pemda tidak bisa menentukan siapa yang bisa diterima sebagai PNS atau PPPK. Pemda hanya mengusulkan sesuai kebutuhan, baru nanti Kemenpan-RB yang menentukan jumlah kuotanya. Sedangkan mekanismenya sudah di atur dalam Permenpan-RB Nomor 27 Tahun 2021” Jelasnya kepada media penanews.id
Bupati yang akrab disapa H. Idi itu juga menjelaskan, bahwa pihaknya tetap berupaya agar atlet-atlet berprestasi di kabupaten Sampang mendapatkan perhatian khusus nanti dalam perekrutan CPNS.
Tentunya, kata dia, dengan tetap tidak menyalahi aturan-aturan yang telah ditentukan.
“Tentunya kita tetap berupaya ya. Tadi setelah dengar kabar tersebut, saya langsung berkoordinasi dengan Kemenpan-RB. Semoga nanti ada formasi khusus bagi pemenang lomba tingkat Nasional maupun Internasional” Paparnya.
Sementara itu, Fafan selaku anggota komisi IV DPRD kabupaten Sampang sangat prihatin terhadap kondisi yang terjadi tersebut. Menurutnya, selaku wakil rakyat, dirinya merasa berdosa jika membiarkan hal itu terjadi.
Dirinya tidak ingin ada atlet yang berpotensi namun nantinya enggan untuk dijadikan atlet setelah melihat nasib Ibu Musyafidah yang seperti ini.
“Kalau sampai nanti ada atlet potensi tapi tidak mau dijadikan atlet, saya merasa berdosa mas,”Katanya
Pihaknya juga mengaku, bahwa dirinya sudajh ditelpon bupati Sampang kaitannya dengan hal tersebut. Dia mengaku bahwa bupati sangat responsif, dan itu merupakan angin sehar baginya.
“Tadi pak Bupati telpon, beliaunya sangat responsif. Saya jadi tambah semangat untuk memperjuangkan apa yang dicita-citakan bu Misyafidah ini” Tuturnya.
YON