penanews.id, SAMPANG – Tanggal 9 September merupakan waktu yang ditetapkan sebagai Hari Olahraga Nasional (Haornas). Pada haornas kali ini, ada cerita pilu yang menarik perhatian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Sampang.
Bagaimana tidak, dihari yang spesial bagi pecinta olah raga itu, ada seorang mantan atlet datang mengadukan nasibnya dengan penuh harap.
Musafidah (33) datang ke kantor DPRD Sampang untuk meminta bantuan para legislator agar ikut memperjuangkan nasibnya menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Mantan juara Sea Games 2011 itu menjelaskan, selama ini dirinya mengabdi sebagai Guru Tidak Tetap (GTT) di lingkungan Dinas Pendidikan kabupaten Sampang dengan honor 500 ribu perbulan.
“Sebenarnya saya sudah lama pengen mengadu, tapi bingung kemana. Tp Alhamdulillah tadi saya berkat bantuan temam akhirnya saya ketemu sama DPR” uangkap Musafidah kepada penanews.id Kamis (9/9/2021).
Atlet yang pernah menjuarai PON itu juga berharap agar ada perhatian khusus pemerintah terhadap dirinya. Sebab, menurut dia, juara yang diraihnya sudah tidak terhitung banyaknya. Sudah selayaknya dia mendapatkan penghargaan dimasa tuanya.
“Saya sangat berharap semoga ada perhatian khusus pemerintah kepada para atlet. Dan mudah-mudahan saya bisa diangkat menjadi PNS sebagai hadiah menjelang hari tua saya nanti” Imbuhnya.
Sementara itu, Anggota DPRD kabupaten Sampang Moh. Iqbal Fatoni sangat menyayangkan ketika dirinya mengtahui hal tersebut dialami oleh putra-putri terbaik Sampang.
Seharusnya, kata politikus PPP itu, pemerintah berupaya bagaimana caranya agar atlet-atlet yang berjuang mengharumkan nama kabupaten Sampang ini diperlakukan istimewa.
“Saya sangat sedih pas tadi ketemu ibu Musafidah mas, wong orang yang mengharumkan nama Sampang kok bisa nasibnya luput dari perhatian pemerintah” Sesalnya.
Pria yang akrab disapa Bung Fafan itupun menerangkan, bahwa Musafidah pernah mendapatkan disposisi dari kementrian pemuda dan olahraga pada tahun 2018 silam. Namun, kata dia, hingga Musafidah tetap berstatus sebagai Guru Tidak Tetap di dinas pendidikan kabupaten Sampang.
“Sebenarnya ibu ini sudah mendapatkan disposisi pada tahun 2018, dan saat itu sudah menghadap ke pak bupati. Namun ternyata belum juga ada kejelasan” terangnya.
Di tempat berbeda, kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) kabupaten Sampang Arief Lukman Hidayat SE, MM menjelaskan, bahwa regulasi rekrutmen CPNS saat ini tidak sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Namun pihaknya akan tetap berupaya agar atlet-atlet berprestasi di kabupaten Sampang tetap mendapat perhatian khusus dari pemerintah.
“Sekarang regulasinya tidak seperti dulu. Namun, kami akan tetap berupaya untuk memberikan perhatian khusus kepada atlet-atlet berprestasi kabupaten Sampang” Tuturnya.
YON