Penanews.id, Bangkalan- Holilah (45) warga Desa Buluh, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur adalah pedagang ‘cendol’ di Desa setempat.
Para warga sangat menanti kehadirannya untuk menikmati kelezatan ‘cendol buatannya. Tak ayal, dagangannya cepat ludes meski masih di pagi hari.
Holilah bisa dikatakan pedagang yang unik, sebab Ia menjalani profesi pedagang cendol hanya pada musim kemarau saja. Sementara pada musim hujan sibuk dengan aktifitas tani.
“Saya berjualan cendol ini hanya di musim kemarau saja. Kalau tidak berjualan di musim kemarau maka asap dapur saya tidak mengepul,” kata dia kepada Penanews.id, Minggu, 5 September 2021.
Holilah membandrol cendolnya permangkok dengan harga Rp 2 ribu rupiah. Meski terkesan murah, perempuan paru baya itu tak ingin meraup untung banyak.
“Walapun murah yang penting bisa mendapatkan untung walapun sedikit,” ujar dia.
Meski harga cendol murah meriah, Holilah tetap mengayunkan kakinya, dengan harapan, keringat yang kelauar dari tubuhnya bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah.
“Bismillalah, ‘Cendo-Cendol’ itulah yang selalu saya ucapkan saat berjualan,” bebernya.
Kholilah mengaku setiap hari selepas melaksanakan salat subuh bergegas membuat kebutuhan pokok untuk cendol. Kata dia, makanan cendol adalah warisan para leluhur.
“Bahan bahannya saya buat sendiri, kalau semua beli ke pasar maka ibu tidak mendapatkan keuntungan,” tutupnya.
SAE