Penanews.id, SAMPANG – Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagprin) Kabupaten Sampang Rosul menuturkan, ada tiga pasar tradisional capaian pendapatan asli daerah (PAD) sangat memprihatinkan.
Diantaranya, Pasar Karang Penang dari target Rp 210.816.000, namun terealisasi Rp 62.946.000 atau 29,86 persen. Sedangkan di Pasar Sentol Kedungdung target Rp 289.110.000 realisasinya hanya Rp 88.300.000 atau 30,54 persen.
“Ketiga ada pasar hewan Omben dari target Rp 160.420.000 terealisasi Rp 21.832.000 atau 13,63 persen,” ucapnya.
Kata dia, jika diakumulasikan penerimaan PAD dari sektor pengelolaan pasar tradisional di Sampang sangat rendah. Capaiannya hanya 39 persen dari target Rp 6,4 miliar.
“Terhitung per Juli kemarin, PAD pasar tradisional hanya Rp 2,5 miliar,” tuturnya.
Dia mengatakan, rendahnya capaian PAD merupakan dampak dari kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Selama aturan tersebut diberlakukan banyak pedagang pasar tidak berjualan sehingga retribusi minim.
“Dampaknya cukup besar terhadap PAD, sampai saat ini belum ada upaya apapun untuk menggenjot PAD, mungkin setelah PPKM selesai dan tidak diperpanjang lagi,” ujarnya.
Meski begitu, pihaknya selalu melakukan evaluasi terkait kendala dan persentase capaian retribusi di masing-masing pasar tradisional.
Har