Penanews.id, BANGKALAN- Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur, Mathur Khusairi, berharap pihak kepolisian turun tangan soal adanya beras bantuan sosial (Bansos) dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI yang dikirim ke Dinas Sosial (Dinsos) Bangkalan yang tak layak konsumsi.
“Saya berharap polisi baik jajaran Polres atau Polda Jatim turun tangan untuk mengusut,” kata Mathur Khusairi usai melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Gudang Dinsos Bangkalan, Rabu, 4 Agustus 2021 pagi, kepada wartawan.
Jika melihat kondisi beras dalam karung yang isinya 5 kg per paket, agak menguning dan banyak kutu, Mathur menegaskan, hal ini jelas ada penurunan kualitas. Tentunya pasti ada penurunan harga.
“Ini ada indikasi keuntungan, pasti dimanfaatkan, Mudah- mudahan polisi bisa ngusut ini,” ujarnya.
Mathur mengatakan Komisi E DPRD Jawa Timur tidak merekomendasikan beras bansos dari kemensos RI yang jumlahnya 3 ribu paket itu untuk di distribusikan kepada masyarakat penerima manfaat (KPM).
“Jangan serahkan kepada masyarakat, Karena ternyata kabupaten lain gak kayak ini,” ucapnya.
Adanya kutu serta kondisi beras menguning itu, Politisi Partai Bulan Bintang (PBB) itu menenggarai beras bansos itu ada indikasi di oplos. Jika satu karung saja kondisinya seperti itu, kemudian pembungkusannya bersamaan, dapat dipastikan semua paket ada kutunya.
“Ini sangat enggak layak konsumsi. masak kita makan konsumsinya ayam. Tidak berkeprimanusiaan lagi,” tegasnya.
Mathur mengatakan akan merapatkan dengan unsur Komisi E DPRD Jawa Timur soal adanya temuan beras menguning serta banyak kutu kiriman Bansos Kemensos RI itu.
“Saya akan bahas di komisi e, tadi saya sudah minta ijin ke bu ketua, hasilnya saya kabari temen temen,” tutupnya.
Abdi