Penanews.id, SAMPANG – Poster seruan aksi mengepung kantor Pemkab Sampang telah tersebar luas di media sosial. Rencananya aksi menolak keputusan bupati tentang penundaan Pilkades serentak akan digelar hari ini, Senin (26/7/2021).
Aksi demo ternyata gagal setelah muncul Minggu malam, terkait keputusan Presiden Jokowi memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 hingga 2 Agustus 2021.
Pantauan Penanews, Senin pagi pukul 08.30 WIB, kendaraan taktis water cannon terparkir di halaman kantor DPRD Sampang Jalan Wijaya Kusuma.
Sejumlah petugas kepolisian turut bersiaga di sekitar lokasi unjuk rasa. Aksi massa yang diikuti 300 orang itu rencananya melakukan longmarch dari kantor DPRD menuju Pemkab Sampang Jalan Jamaluddin.
Sementara itu, Kapolres Sampang AKBP Abdul Hafidz meminta masyarakat memperhatikan kondisi COVID-19 yang terjadi di Indonesia khususnya di Sampang.
“Situasi COVID-19 sedang mengganas jadi jangan melakukan kerumunan, apalagi adanya rencana demo, kami ingatkan itu,” kata Abdul Hafidz.
Untuk itu, Kapolres menghimbau masyarakat tidak melakukan aksi demo ditengah pandemi. Serta, perlu juga menaati aturan pemerintah sebagai warga negara yang baik.
“Jangan mementingkan kepentingan parsial, fokus kerja sama dalam menghilangkan COVID-19 ini seperti taat prokes mau di vaksin dan selalu berdoa,” imbuhnya.
Seperti diketahui, aksi demo dari Kalangan Muda Madura (KMM) dan Aliansi Mahasiswa Sampang (AMS) urung dilakukan alias gagal lantaran mempertimbangkan PPKM.
Koordinator Aksi KMM Kurdi dalam keterangan rilisnya menyampaikan, aksi unjuk rasa penolakan SK Bupati Sampang tentang pelaksanaan Pilkades serentak di tahun 2025 akan kembali digelar setelah kebijakan PPKM selesai.
“Kami sebagi pemuda dan mahasiswa perlu taat terhadap aturan pemerintah demi menjaga keselamatan bersama dalam pengendalian pandemi COVID-19,” tegasnya.
Har