
Penanews.id, SUMENEP – Belum berakhirnya wabah Virus Corona di Kabupaten Sumenep, Madura juga menyebabkan petani was-was. Mereka khawatir hasil tembakau nanti tidak ada perusahaan yang melalukan pembelian.
Sementara petani saat ini sudah banyak mengeluarkan modal untuk tanam tembakau. Sementara tembakau tidak sama dengan tanaman holtikultura yang lain, jika saat panen tidak laku, maka harganyapun akan anjlok.
“Khawatir saja, takut tidak ada yang beli akibat Covid-19, sehingga petani merugi,” kata Simah, salah satu petani tembakau di Sumenep.
Meski kata dia saat ini rata-rata tembakau petani belum memasuki masa tanam karena sebagian ada yang baru tanam. “Sebagian petani baru tanam karena mati pasca hujan beberapa waktu lalu,” tegas dia.
Terpisah Kepala Bidang Perkebunan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Dispertahortbun) Sumenep, Rika Suryandari mengatakan, beberapa waktu lalu telah mengirim surat kepada perusahaan yang biasa melakukan pembelian tembakau.
Hingga saat ini kata dia baru satu perusahaan yang merespon dan akan melalukan pembelian pada musim panen tahun ini di Kabupaten Sumenep.
“Yang konfirmasi ke kami baru PT Djarum yang akan melakukan pembelian. Itu kemarin konfirmasinya via telpon,” katanya.
Namun, pihaknya belum memberikan keterangan mengenai kebutuhan perusahaan dan juga ploting are yang terserap tahun ini. Apalagi, lanjut dia petani tembakau merasa was-was dengan adanya turun hujan yang tak menentu.
Sehingga, bisa saja terjadi pengurangan dibanding tahun-tahun sebelumnya, karena tahun ini masuk kemarau basah.
“Ini bisa jadi kendala bagi produksi tanam tembakau, tapi juga ada kemungkinan ada kenaikan, seperti di Pasongsongan,” jelas dia.
Pihaknya berharap perusahaan pembeli tembakau petani melakukan pembelian lebih baik dari tahun kemarin.
“Kami memiliki keinginan yang sama. Yakni ingin harga tembakau petani lebih baik dari tahun kemarin,” tegas dia. JND