Penanews.id, BANGKALAN – Namanya Eko. Pekerjaannya sopir logistik. Penanews.id mewawancarai warga Kelurahan Mlajah ini ketika menunggu keluarnya Surat Izin Keluar Masuk Suramadu di Kantor Kecamatan Kota Bangkalan, Senin, 21 Juni 2021.
“Tadi sempat ditolak karena sudah tutup, padahal jam 12 masih kurang 5 menit, disuruh kembali lagi besok,” katanya.
Tapi Eko memaksa. Setelah menjelaskan pekerjaannya sebagai sopir logistik yang mengharuskannya melintas Suramadu saban hari, pegawai kecamatan tak punya pilihan selain memberi pengecualian pada Eko.
“Alhamdulilah, selesai juga. Kalau gak ada ini susah saya bekerja,” ucapnya sambil menunjukkan selembar kertas SIKM.
Dalam woro-woro ihwal SIKM yang dirilis Pemkab Bangkalan, waktu pengurusannya dibatasi tiga jam. Layanan dibuka sejak jam 9 pagi dan ditutup jam 12 siang.
“Kenapa tiga jam, karena tenaga medis terbatas, kami harus atur shifnya karena mereka harus pindah tugas ke pos lain,” kata Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan, Sudiyo.
Tapi yang dirasakan Eko, waktu tiga jam itu terlalu singkat. Sementara alur pengurusan panjang.
ketika dirinya ke puskesmas untuk swab antigen, antrean di sana telah panjang. Dia tiba jam 09.30 wib dan baru selesai swab jam 11.30 wib.
Karena antrean swab panjang, Eko sempat ingin tes swab di puskesmas lain namun ditolak. Swab harus di puskesmas sesuai domisili dalam KTP.
“Kalau bisa waktu pengurusan SIKM Diperpanjang, kasian banyak orang yang kembali karena layanan sudah tutup,” ucap dia.
Camat Kota Bangkalan, Cici Faida mengatakan pemohon SIKM pada hari pertama banyak. Meski tak merinci jumlahnya, dia menyebut para pegawai sampai kewalahan.
“Hari ini semua pegawai masuk untuk melayani SIKM,” kata dia.
Soal harapan agar jam layanan ditambah, Cici mengatakan hal itu diluar kewenangannya. “Kami hanya akan melayani sebaik mungkin,” ucap dia.
EMBE