Penanews.id, JAKARTA- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto merotasi 46 perwira tinggi di lingkungan TNI AD, AU dan AL. Dari banyak Pati yang dirotasi, sosok Mayjen Dudung Abdurrahman mendapat banyak perbincangan. Sebab, Pangdam Jaya ini dirotasi ke posisi Pangkostrad.
Dikutip dari tirto.id, Dudung kelahiran 1965 merupakan lulusan Akmil 1988. Dia sempat menduduki posisiDandim 0418/Palembang, Aspers Kasdam VII/Wirabuana (2010-2011) Staf Khusus KSAD (2016-2017) lalu Wakil Asisten Teritorial (Waaster) KSAD (2017-2018) dan Pangdam Jaya pada tahun 2020.
Sosoknya langsung melejit dan dikenal luas publik, setelah menggebrak ibukota dengan menertibkan baliho gambar Rizieq dan FPI.
Usai acara kesiapsiagaan pasukan pada Jumat (20/11/2020), Dudung lantang bilang FPI bisa dibubarkan karena aksi provokatif kelompok besutan Rizieq Shihab itu sebelum dibubarkan.
“Kalau perlu, FPI bubarkan saja! Kok mereka yang atur. Suka atur-atur sendiri,” kata Dudung kala itu.
Dudung juga merupakan salah satu Pangdam yang menggunakan daerah Meikarta sebagai tempat latihan untuk 992 prajurit di bawah lingkungan Kodam Jaya.
Kala itu, Dudung memilih tempat tersebut karena lokasi Meikarta yang banyak gedung belum digunakan cocok sebagai tempat latihan untuk pertempuran kota.
Selain soal latihan dan FPI, Dudung juga tegas dalam penanganan aksi debt collector. Hal tersebut merespon anggota Kodam Jaya yang diteror Debt Collector saat mengantar tetangga ke rumah sakit pada awal Mei 2021 lalu.
Dudung mengaku sudah meminta kepada Kapolda Metro Jaya Irjen Fadhil Imran untuk bekerja sama dalam memberantas premanisme debt collector.
EMBE