
Penanews.id, JAKARTA – Meski menjadi negara yang selalu meneriakkan soal Hak Asasi Manusia, namun dalam perang Palestina dan Israel, Amerika Serikat selalu mendukung Israel.
Dukungan tak tergoyahkan negara adidaya itu mulai berakar setelah Perang Duni II. Presiden AS Harry Truman (1945-1953) merupakan pemimpin dunia pertama yang mengakui negara Israel yang berdiri pada 1948.
Baca Juga:
Melansir katadata.co.id, Truman melakukan langkah tersebut karena ikatan pribadi. Mantan mitra bisnisnya, Edward Jacobson, memainkan peran penting dalam meletakkan dasar AS dalam mengakui Israel sebagai negara.
Pertimbangan strategis lainnya adalah Perang Dingin antara AS dan Uni Soviet. Timur Tengah, dengan cadangan minyak dan wilayah yang strategis, adalah medan pertempuran utama untuk meraih hegemoni negara adidaya.
Ketegasan AS dalam mendukung Israel terlihat pada saat Perang Enam Hari 1967. Israel mengalahkan pasukan Mesir, Suriah, dan Yordania. Negara kaum Yahudi itu menduduki sisa Palestina serta beberapa wilayah di Suriah dan Mesir.
Ada pula perang 1973 yang berakhir dengan Israel mengalahkan Mesir dan Suriah. Aksi ini berhasil memecah belah kedua negara dan menggagalkan pengaruh Uni Soviet di sana.
AS menggunakan perang ini untuk meletakkan kesepakatan damai Israel dan Mesir pada 1979. Di abad ke-21 ini hubungan AS dan Israel semakin mesra.
Presiden AS Barack Obama menandatangani perjanjian pertahanan dengan negara itu pada 2016. Salah satu isinya, AS memberikan US$ 38 miliar dalam bentuk dukungan militer selama sepuluh tahun kepada Israel. Termasuk di dalamnya pendanaan untuk sistem pertahanan rudal Iron Dome.
EMBE