
Penanews.id, SUMENEP – Taman edukasi di Desa Pandian, Kecamatan Kota Sumenep disalah gunakan oleh sekelompok pemuda. Sedianya dijadikan sebagai tempat edukasi pendidikan, malah dijadikan sebagai tempat pesta minuman keras (miras).
Terdapat lima pemuda yang melakukan pesta miras hingga dini hari. Aksi lima pemuda itu cukup meresahkan warga, sehingga dilaporkan kepada pihak kepolisian.
Sekitar pukul 00.30 wib, Unit Patko 801 Polres Sumenep mendatangi lokasi dan mengamankan lima pemuda tersebut. “Mereka langsung diamankan ke Kantor Sat Sabhara Polres Sumenep guna untuk proses selanjutnya,” kata AKP Widiarti, Kasubbag Humas Polres Sumenep,
Lima pemuda tersebut kata Widi berasal dari dua Kecamatan, diantaranya berinisial A (17), F (20), dan S (19), mereka bertiga merupakan warga Desa Pandian, Kecamatan Kota Sumenep. Sementara dua pemuda lain, satu berasal dari Desa Bangselok, Kecamatan Kota Sumenep berinisial A (18), dan D (22) berasal dari Desa/Kecamatan Saronggi.
Saat itu Polisi mengamankan barang bukti berupa 1 plastik minuman keras jenis anggur merah dan didalamnya berisi seperempat. Selain itu Polisi juga mengamankan 1 unit sepeda motor merk Honda Genio warna hitam dengan nopol M 2191 T, 1 unit sepeda motor merk Honda Mega Pro warna hitam dengan nopol M 5800 V, dan 1 unit sepeda motor merk Honda Vario 150cc warna hitam dengan nopol M 6728 TG.
Setelah dilakukan pendataan kata Widi, mereka diperbolehkan pulang dengan syarat tertentu. Namun, mereka harus kembali lagi pada Senin, (10/2021) besok. “Mereka harus kembali di Mako Satsabhara Polres Sumenep untuk dilakukan pemeriksaan kembali,” jelas Widi.
Untuk diketahui Kabupaten Sumenep memiliki julukan kota keris. Julukan tersebut dipakai setelah diresmikannya Desa Aeng Tong Tong, Kecamatan Saronggi sebagai Desa Keris. Tidak hanya itu Kabupaten Sumenep juga mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai daerah pemilik pengrajin keris terbanyak di dunia. Konon Kabupaten Berlambangkan kuda terbang ini terdapat 640 empu atau pengrajin keris.
Selain julukan Kota Keris, Sumenep juga sempat dijuluki sebagai Kota Ukir karena memiliki desa yang mayoritas warganya menekuni seni ukir, yakni Desa Karduluk Kecamatan Pragaan, juga Sumenep memiliki julukan Kota Batik dan Kota Sumekar.
JND