
penanews.id, KALSEL– Banjir yang melanda 8 kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan, mengubah Hisan dari sekedar organisasi alumni menjadi relawan kemanusiaan.
Hisan adalah singkatan dari Himpunan Santri dan Alumni Nurul Cholil. Ini salah satu pesantren tertua di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.
Hisan telah memiliki cabang di 32 kabupaten di Pulau Jawa, sumatera hingga Kalimantan, salah satunya di Kalimantan Selatan karena banyak alumninya merantau ke daerah ini.
Ketika banjir bandang setinggi 3 meter akibat luapan Sungai Barito menghantam Kalsel, pengurus Hisan mulanya coba menginventarisi anggotanya yang terkena banjir untuk diberikan bantuan.
Mereka menggalang dana dari pengurus Hisan di daerah lain juga pengusaha dan masyarakat umum. Tak dinyana, respon publik diluar espektasi, bantuan tidak hanya uang namun juga barang terus berdatangan.

Sampai-sampai setelah semua anggota Hisan yang jadi korban banjir terbantu dan tercukupi, sementara jumlah bantuan terus berdatangan. Situasi inilah yang mengubah Hisan menjadi relawan kemanusiaan.
Peralihan itu pun berjalan tanpa hambatan. Sebab, Haji Sirajudin, seorang pengurus Hisan, ternyata seorang pemilik Damkar 590, ini mobil pemadam kebakaran yang dikelola secara pribadi.
Dengan mobil branwir itulah, para relawan Hisan Peduli menerabas banjir untuk menyalurkan bantuan ke rumah-rumah warga yang terisolir seperti di Kecamatan Sungai Tabuh, Kabupaten Banjar.
EMBE