• Redaksi
  • Pedoman
  • Hubungi
  • Karir
  • Iklan
  • Policy
  • Disclaimer
Senin, 14 Juli 2025
Penanews.id
  • Nasional
  • Nusantara
  • Madura
  • Jatim
  • Wisata & Kuliner
  • Olahraga
  • Tekno
  • Ekonomi
  • Opini
  • Jepret
Tidak ditemukan
Lihat Semua
  • Nasional
  • Nusantara
  • Madura
  • Jatim
  • Wisata & Kuliner
  • Olahraga
  • Tekno
  • Ekonomi
  • Opini
  • Jepret
Tidak ditemukan
Lihat Semua
Penanews.id
Tidak ditemukan
Lihat Semua
Beranda Kosong

Belajar Makna Cinta dari Kakak Beradik Noah dan Lucas

  • Kamis, 7 Januari 2021 13:28
FacebookTwitterWhatsApp
Kakak Beradik Lucas dan Naura
  • Noah Aldrich meraih penghargaan Pahlawan Amerika pada usia 12 karena mencintai adiknya

KETIKA usianya tiga bulan, Lucas didiagnosa mengidap lissencephaly dan peluangnya hanya 50:50 untuk mencapai umur sepuluh.

Lissencephaly adalah kasus langka. Ia hanya terjadi pada satu dari 85.470 kelahiran. Anak-anak dengan kelainan tersebut–yang secara harfiah berarti “otak halus”– kehilangan lipatan dan kerutan normal pada korteks serebralnya.

Baca Juga:

. . .

Dengan kelainan bentuk otak yang dimilikinya, Lucas tak bisa duduk, tak bisa berjalan, tak bisa bicara, dan harus diberi makan melalui selang makanan. Situasi itu diperburuk dengan risiko berikutnya bahwa ia mudah terserang kejang dan pneumonia.

“Ia normal ketika lahir,” kata Alissa, “sama normalnya dengan bayi-bayi lain. Tapi tiga bulan kemudian ia menangis berjam-jam dan, setelah scan MRI, keluarlah diagnosa itu.”

Bersama suaminya Brian Aldrich, Alissa mengupayakan apa yang bisa mereka berikan untuk putra mereka. Mereka membawanya naik pesawat, berenang, dan bermain ski. Mereka ingin Lucas mendapatkan pengalaman selengkap mungkin dalam waktu hidupnya yang mungkin tak panjang.

Noah Aldrich, dua tahun lebih tua dari Lucas, menyempurnakan cinta dalam keluarga itu: Ia menjadi pengagum terbesar adiknya.

“Lucas benar-benar sempurna,” kata Noah. “Aku peduli padanya sama dengan ia peduli padaku.”

Dua bocah lelaki dari Idaho, Amerika Serikat, itu tak terpisahkan. Mereka berjalan-jalan, bersepeda, dan menonton film kartun bersama-sama. Lucas menyukai Mickey Mouse.

Noah juga mengajak adiknya bercakap-cakap, bercerita, dan bermain-main. Ia merakit berbagai mainan lego di kamar untuk Lucas, dan Lucas memberi kakaknya hal terbaik yang ia bisa berikan: binar mata bahagia dan gerak tangan dan kaki. Itu “tarian bahagia” Lucas setiap kali melihat Noah.

Pada 2014 Noah berumur delapan dan Lucas enam dan pada pertengahan tahun di daerah mereka akan digelar trilomba (triathlon). Kepada ibu mereka, Noah menyampaikan keinginannya membawa Lucas mengikuti lomba tersebut dan ia benar-benar mendaftar setelah memastikan bahwa adiknya boleh ikut. Selama ini Lucas hanya duduk menyaksikan kakaknya berolahraga. Sekarang ia akan berkompetisi dan mereka harus melakukannya berdua sebab Lucas tidak bisa melakukan apa pun sendiri.

Ada waktu tiga bulan untuk mempersiapkan diri; Alissa mendatangkan pelatih untuk mereka.

“Noah tidak pandai berenang,” kata Alissa. “Jika bukan demi Lucas, mungkin ia tidak akan pernah mengikuti trilomba itu.”

Matahari menyengat pada 12 Juli di Boise, Idaho, saat acara berlangsung dan udara 35 derajat Celcius dan Noah sedikit gugup. Ia tidak begitu yakin dengan berenang dan itulah yang pertama harus ia lakukan dalam triathlon. Dengan mengenakan rompi pelampung, ia berenang 200 meter sambil menyeret perahu tiup yang membawa Lucas di dalamnya. Lucas menikmati kompetisi pertamanya itu. “Ketika kami mengeluarkannya dari air, ia memperlihatkan senyum paling lebar yang pernah kami saksikan,” kata ibunya.

Selanjutnya, Noah mengayuh sepeda tiga mil, secepat ia sanggup memacu dirinya, dengan menggandeng kereta Lucas di belakangnya. Terakhir, ketika tenaganya mulai terkuras dan udara terasa makin panas, ia berlari satu mil sambil mendorong Lucas di keretanya.

Noah menyelesaikan semuanya dalam 54 menit. Itu bukan catatan waktu yang fantastis.

Tapi ia memang tidak mengejar kemenangan. Ia ingin melihat Lucas tersenyum dan ia mendapatkannya. Membawa Lucas melintasi garis finish dan melihat adiknya tersenyum adalah hal berharga yang jauh melampaui kemenangan.

“Lucas adalah sahabat saya,” katanya. “Saya melakukan banyak hal untuknya dan ia melakukan banyak hal untuk saya.”

Setelah itu mereka mengikuti trilomba lagi, mengikuti lagi, mengikuti lagi, dan Noah tidak ingat sudah berapa banyak trilomba yang mereka ikuti.

Pada Januari 2018, Walter Camp Football Foundation menganugerahinya penghargaan Pahlawan Amerika. Noah Aldrich, dua belas tahun, berdiri di panggung dengan setelan jas hitam dan dasi.

Lucas mendampinginya di kursi roda, mengenakan setelan yang sama, dan tampak sehat di usia sepuluh, usia yang menurut diagnosa medis akan dicapainya dengan peluang hidup dan mati 50:50.

“Saya sangat senang dengan penghargaan ini,” kata Noah di panggung. “Tetapi sesungguhnya hanya senyum Lucas yang saya inginkan, dan bagi saya itu adalah penghargaan yang tak ternilai.”

Sekarang Lucas sudah tiga belas tahun. Ia tetap tak bisa berjalan, tak bisa bicara, tak bisa melakukan apa pun sendiri, tetapi ia adalah salah satu pria kecil paling bahagia yang bisa kita bayangkan dan ia bahagia berada di tengah orang-orang.

Ayahnya mengatakan bahwa Lucas belajar berkomunikasi dan pasti ada banyak hal yang ia ingin sampaikan kepada orang-orang yang ia cintai dan yang mencintainya–hanya ia tidak mampu mengeluarkannya.***

*) tulisan ini diambil dari Facebook penulis AS Laksana.

Tags: kisah noah dan lukaskisah pahlawan muda Amerika
67
Dilihat
FacebookTwitterWhatsApp

Berita Terkait

Hadiri Paripurna RPJMD, Wabup Fauzan: Infrastruktur Diperkuat, Tahun Keempat Bangkalan Siap Take Off”

Hadiri Paripurna RPJMD, Wabup Fauzan: Infrastruktur Diperkuat, Tahun Keempat Bangkalan Siap Take Off”

2 hari yang lalu
13
Tidur Bareng di Warung Kosong, Anak Jalanan Digerebek Satpol PP Bangkalan

Tidur Bareng di Warung Kosong, Anak Jalanan Digerebek Satpol PP Bangkalan

6 hari yang lalu
50
Kejari Bangkalan Tahan 3 Petinggi PT Tonduk Majeng

Kejari Bangkalan Tahan 3 Petinggi PT Tonduk Majeng

4 minggu yang lalu
50
Desak Usut Tuntas Skandal Rp15 Miliar, LSM Gedor Kejari Bangkalan soal Korupsi PT Tonduk Majeng

Desak Usut Tuntas Skandal Rp15 Miliar, LSM Gedor Kejari Bangkalan soal Korupsi PT Tonduk Majeng

4 minggu yang lalu
29
Polisi Bangkalan Tangkap Pembobol Konter HP di Kawasan Cokro

Polisi Bangkalan Tangkap Pembobol Konter HP di Kawasan Cokro

1 bulan yang lalu
40
7 Tips Cek Kondisi Mobil dengan Stik Oli

7 Tips Cek Kondisi Mobil dengan Stik Oli

1 bulan yang lalu
14
Berikutnya
PPATK Bekukan Rekening FPI

PPATK Bekukan Rekening FPI

  • Redaksi
  • Pedoman
  • Hubungi
  • Karir
  • Iklan
  • Policy
  • Disclaimer

© 2019 @Penanews.id All Rights Reserved

  • Nasional
  • Nusantara
  • Madura
  • Jatim
  • Wisata & Kuliner
  • Olahraga
  • Tekno
  • Ekonomi
  • Opini
  • Jepret

© 2021 Penanews.id All right reserved.