
penanews.id, JAKARTA -Mulai senin 14 Januari 2021, harga tahu dan tempe dipastikan naik. Kenaikan ini karena naiknya harga kedelai, bahan baku utama tahu tempe, dari 7200 menjadi 9200 perkilogran.
Di Jakarta dan Jawa Barat, 5000 pengusaha telah mogok produksi sebagai protes atas kenaikan harga kedelai itu.
Baca Juga:
Ketua Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo), Aip Syarifudin mengatakan para pengrajin tahu dan tempe diberi kekebasan untuk menentukan kenaikan harga menyesusikan kondisi di masing-masing wilayah.
“Rata-rata naik sebesar 20 persen. Mulai besok tahu dan tempe sudah harga baru,” kata Aip kepada Tempo, Ahad, 3 Januari 2020.
Aip mencontohkan, jika biasanya harga tempe sekitar Rp 11-12 ribu per kilogram, maka dengan harga baru esok hari mencapai Rp 15 ribu. Keputusan kenaikan harga ini diperlukan untuk menutup ongkos produksi.
“Kepada masyarakat, kami mohon maaf. Tolong, kami minta pengertiannya. Kami juga tidak mencari kaya.”
Aip mengatakan baru akan bertemu dengan Kementerian Perdagangan pada pekan depan untuk membahas solusi atas masalah ini.
Produsen juga tidak akan meminta subsidi dalam bentuk uang, mengingat besarnya pengeluaran pemerintah untuk menangani pandemi Covid-19 pada saat ini.
“Kami akan minta subsidi dalam bentuk yang lain, tapi itu juga saya belum tahu.” kata dia. EMBE