• Redaksi
  • Pedoman
  • Hubungi
  • Karir
  • Iklan
  • Policy
  • Disclaimer
Senin, 12 April 2021
Penanews.id
  • Nasional
  • Nusantara
  • Madura
  • Jatim
  • Tekno
  • Wisata & Kuliner
  • Olahraga
  • Ekonomi
  • Opini
  • Jepret
Tidak ditemukan
Lihat Semua
  • Nasional
  • Nusantara
  • Madura
  • Jatim
  • Tekno
  • Wisata & Kuliner
  • Olahraga
  • Ekonomi
  • Opini
  • Jepret
Tidak ditemukan
Lihat Semua
Penanews.id
Tidak ditemukan
Lihat Semua
Beranda Nusantara

Gen Menentukan Apakah Anda Kebal Covid atau Tidak

Sabtu, 2 Januari 2021 19:20
di Nusantara
0 0
0
39
Dilihat
FacebookTwitterWhatsApp

penanews.id, JAKARTA -MISTERI besar dari pandemi virus corona yang sedang menginfeksi penduduk dunia hari ini adalah pertanyaan: mengapa beberapa orang bisa kebal bahkan tak menunjukkan gejala sakit sementara banyak orang menderita bahkan meninggal. Jawabannya kemungkinan genetika. 

Penelitian terbaru kolaborasi Universitas Monash dan Queensland, Australia, dan Universitas Edinburgh, Inggris, menguatkan dugaan itu. Dengan menganalisis genom 2.244 pasien covid-19 dari 208 fasilitas kesehatan Inggris, mereka menyimpulkan ada lima gen yang paling berisiko tak tahan terhadap infeksi virus corona SARS-Cov-2.

Baca Juga:

. . .

“Temuan kami menunjukkan penyakit kritis seperti covid-19 terkait dengan setidaknya dua mekanisme biologis: pertahanan antivirus bawaan dan cedera paru-paru yang dipicu oleh inang,” kata Kenneth Baillie yang memimpin penulisan studi tersebut.

Karena itu, menurut Baillie, mematikan atau tidak sebuah virus terhadap manusia, termasuk virus flu, tergantung genetika mereka. Dengan kata lain, faktor keturunan menentukan imunitas seseorang terhadap serangan virus atau bakteri. Orang kebal corona juga bisa dianalisis dari sini.

Soal genetika yang jadi kesimpulan Baillie dan para koleganya itu menguatkan temuan Hugo Zeberg dan Svante Pääbo dari Max Plank Institute Leipzig, Jerman, yang dipublikasikan di jurnal Nature pada Oktober 2020. Mereka menyimpulkan bahwa manusia yang memiliki gen homo Neanderthal cenderung lebih rentan terhadap infeksi virus corona.

Meski tak secara jelas persilangan Neanderthal, sebelum menghilang 50.000 tahun lalu, dengan manusia modern, para peneliti yang melacak genetika manusia ini meyakini bahwa 50% gen mereka ada dalam genetika penduduk Asia Selatan dan 16% orang Eropa. Neanderthal merupakan manusia purba yang menghuni lembah dan pegunungan Neander di Jerman lalu bermigrasi ke seluruh Eropa dan Asia.

Dalam temuan Baillie, lima jenis gen yang mereka dapatkan paling rentan adalah IFNAR2, OAS, DPP9, TYK2, dan CCR2. Sementara genetika homo Neanderthal yang diteliti dari kerangka di Siberia berbeda dengan manusia modern, terutama pada lima gen RPTN, SPAG17, CAN15, TTF1, dan PCD16.

Dari buku Gene yang ditulis Siddhartha Mukherjee, kita tahu sejarah penemuan protein dalam kromosom organisme yang bisa diwariskan dari satu induk kepada anak-anaknya. Para ilmuwan tertarik meneliti kaitan penyakit dengan imunitas, meski belum secara jelas ditemukan penyebab penurunan kekebalan pada gen tertentu oleh penyakit tertentu, seperti virus corona ini.

Para peneliti sedang bekerja keras menemukan jenis-jenis gen tertentu yang kebal dan lemah terhadap virus. Jika menemukannya, riset ini akan menjadi basis pengobatan paling mujarab karena dosis bisa dibuat untuk jenis virus tertentu pada gen tertentu.

Sebuah penelitian pada 2010, misalnya, menemukan bahwa gen Neanderthal menjadi penyebab kematian 100.000 orang akibat flu burung dan flu babi. Gen Neanderthal, menurut para ahli, tak sempat beradaptasi dengan serangan virus modern, meski gen ini mewariskan respons terhadap rasa sakit dan menguatkan kandungan.

Kendati temuan gen dan imunitas ini penting mengungkap hubungannya untuk keperluan pencegahan dan pengobatan, ahli-ahli pandemi mengingatkan agar para peneliti berhati-hati menyimpulkan agar tak terjerumus ke dalam simplifikasi.

Menurut Mark Maslin, professor di Universitas College London dan penulis The Cradle of Humanity, ada banyak factor daya tahan tubuh seseorang terhadap infeksi suatu virus. Bukan saja karena virus corona telah menewaskan banyak orang yang bukan berasal dari genetika Neanderthal, respons tubuh dipengaruhi oleh lingkungan, kesehatan, dan genetika seseorang.

“Covid-19 adalah penyakit kompleks,” kata Maslin. “Kita harus menghindari penyederhanaan hubungan penyebab dan dampaknya.”

sumber: foresdiges.com

Tags: penelitian covid
BagikanTweetKirim

Berita Terkait

Survei Kemenhub: 27 Juta Warga Akan Tetap Mudik Meski Dilarang

Survei Kemenhub: 27 Juta Warga Akan Tetap Mudik Meski Dilarang

3 hari yang lalu
29
Proyek Sirkuit Mandalika Diduga Rampas Tanah Warga

Proyek Sirkuit Mandalika Diduga Rampas Tanah Warga

4 hari yang lalu
10
Biaya Haji Diusulkan Naik Rp 9,1 juta, Begini Rinciannya!

Biaya Haji Diusulkan Naik Rp 9,1 juta, Begini Rinciannya!

5 hari yang lalu
17
Berduka Atas Banjir Bandang di NTT, Ketua DPR  Minta SAR Terus Cari Para Korban

Berduka Atas Banjir Bandang di NTT, Ketua DPR Minta SAR Terus Cari Para Korban

7 hari yang lalu
13
Polisi Grebeg Pos Pemuda Pancasila, Temukan Miras dan Sabu

Polisi Grebeg Pos Pemuda Pancasila, Temukan Miras dan Sabu

1 minggu yang lalu
11
Demokrat: Moeldoko CS yang Harus Minta Maaf ke Rakyat dan Presiden, Bukan Kami!

Demokrat: Moeldoko CS yang Harus Minta Maaf ke Rakyat dan Presiden, Bukan Kami!

1 minggu yang lalu
27
Berikutnya
Balapan Liar di Jalan Kembar, Puluhan Remaja Dorong Motor ke Polres

Balapan Liar di Jalan Kembar, Puluhan Remaja Dorong Motor ke Polres

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Terbaru
Mati Satu Tumbuh Seribu: IndoXX1 Tutup, Ini Dua Situs Penggantinya!

Mati Satu Tumbuh Seribu: IndoXX1 Tutup, Ini Dua Situs Penggantinya!

2 Januari 2020
Seorang Anak Membacok Selingkuhan Ibunya Hingga Tewas di Bangkalan

Seorang Anak Membacok Selingkuhan Ibunya Hingga Tewas di Bangkalan

27 April 2020
Warga Blega Positif Corona versi Tes PCR, Baru Datang dari Jakarta

Warga Blega Positif Corona versi Tes PCR, Baru Datang dari Jakarta

3 April 2020
Polisi Bangkalan Ungkap Kasus Begal Online, Modusnya Jual Motor Murah di Facebook

Polisi Bangkalan Ungkap Kasus Begal Online, Modusnya Jual Motor Murah di Facebook

8 Januari 2021
Kenali eSIM Sebelum Membeli iPhone 11

Kenali eSIM Sebelum Membeli iPhone 11

26
Pendidikan Ekstra Kurikuler Sebagai Pendidikan Membentuk Karakter Siswa Sejak Dini

Pendidikan Ekstra Kurikuler Sebagai Pendidikan Membentuk Karakter Siswa Sejak Dini

15
Mati Satu Tumbuh Seribu: IndoXX1 Tutup, Ini Dua Situs Penggantinya!

Mati Satu Tumbuh Seribu: IndoXX1 Tutup, Ini Dua Situs Penggantinya!

12
Kecanduan Hubungan Intim, Janda 3 Anak Melakukan Hubungan Intim Sehari 5 Kali Tidak Puas

Kecanduan Hubungan Intim, Janda 3 Anak Melakukan Hubungan Intim Sehari 5 Kali Tidak Puas

11
Joget di Tiktok, Miss Papua Nugini Dipecat

Joget di Tiktok, Miss Papua Nugini Dipecat

11 April 2021
Cerita Risma Stop Bantuan Sosial Tunai

Cerita Risma Stop Bantuan Sosial Tunai

11 April 2021
Eks Petinggi Ovo Hijrah Ke Bank Aladin

Eks Petinggi Ovo Hijrah Ke Bank Aladin

11 April 2021
Ditanya Pertemuan Jokowi-Megawati Terkait Reshuffle, Sekjen PDIP Jawab Begini

Ditanya Pertemuan Jokowi-Megawati Terkait Reshuffle, Sekjen PDIP Jawab Begini

10 April 2021
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Hubungi
  • Karir
  • Iklan
  • Policy
  • Disclaimer

© 2019 @Penanews.id All Rights Reserved

  • Nasional
  • Nusantara
  • Madura
  • Jatim
  • Tekno
  • Wisata & Kuliner
  • Olahraga
  • Ekonomi
  • Opini
  • Jepret

© 2019 Penanews.id All right reserved.

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In