Penanews.id,Bangkalan-Beberapa pemuda yang tergabung dalam Gusdurian Bangkalan menggelar acara Haul Kh. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ke sebelas bertempat di Aula Dinas Sosial Bangkalan pada Rabu, (23/12/20).
Acara tersebut mengangkat tema Semua Demi Bangsa dan Negara. Menurut ketua Panitia, Rajib Sofwan tema tersebut diambil melihat situasi Bangsa dan Negara yang saat ini dilanda banyak musibah.
Sehingga, lanjutnya di tengah maraknya persoalan kebangsaan tersebut seketika dirindukan sosok Gus Gur.
“Bangsa dilanda banyak masalah, tidak hanya Covid 19, akan tetapi juga persoalan kebangsaan lainnya. Dan saat itu kita rindu sosok Gus Dur.” Tuturnya.
Selaras disampaikan Adb. Holik, Koordinator Gusdurian Bangkalan menyampaikan acara haul ini bertujuan untuk merefleksikan dan mengenang jasa-jasa besar Gus Dur.
“Jasa-jasa GusnDur teramat banyak untuk Bangsa Indonesia, bahkan di kanca internasional utamanya terkait perdamaian. Kami perlu untuk merefleksikan hal itu, untuk kemudian bisa diaktualisasikan dalam bentuk nyata” Paparnya.
Sebagaimana qoute dalam Gusdurian, lanjutnya, Gus Dur telah meneladankan saatnya kita melanjutkan.
Anton Bastoni, salah satu tokoh Bangkalan yang turut hadir dalam acara tersebut dalam sambutannya mengatakan bahwa Gus Dur adalah sosok yang sederhana. Kesederhanaan itu yang jarang dimiliki oleh tokoh lainnya.
“Gus Dur adalah sosok yang sederhana. Saya tahu itu saat saya nyantri di Tebuireng. Dan kesederhanaan itu yang tidak dimiliki oleh tokoh-tokoh yang lain” Sampainya.
Selain diisi dengan melantunkan tahlil dan doa bersama untuk presiden ke-4 tersebut, juga diisi dengan dialok kebangsaan yang diisi oleh Fahrur Razi.
Kepala Desa Alang Alang, Trageh, Bangkalan tersebut mengawali penyampainnya dengan cerita saat kala dia menghadiri prosesi pemakaman Gus Dur.
“Saat itu, bangsa Indonesia berduka kehilangan seorang sosok Guru Bangsa, Gus Dur” Ungkapnya.
Lalu, katanya, Gusdurian harus menjadi kepanjangan tangan sosok Gus Dur dalam memperjuangan perdamaian, toleransi, demokrasi, umumnya 9 nilai Gus Dur.
“Selain Gus Dur sebagai kebanggaan kita, di sisi lain juga menjadi beban moral. Sebab, kita harus mampu membumikan apa yang telah Gus Dur wariskan kepada kita, yaitu pemikiran dan perjuangan” Pungkasnya.
Acara Dialog berjalan dengan khidmat sampai penghujung acara.
Syam