
penanews.id, JAKARTA -Beredar rekaman yang diduga percakapan antar anggota Front Pembela Islam atau FPI yang mengawal iring-iringan
Rizieq Shihab, Senin dinihari, 7 Desember 2020.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Tubagus Ade Hidayat menerangkan soal rekaman (voice note) tersebut.
“Faktanya kita diserang dan faktanya voice notenya seperti itu,” tutur dia di Polda Metro Jaya, Senin.
Dalam rekaman berdurasi 19 menit 46 detik itu, terdengar percakapan sejumlah orang. Mereka tengah berkoordinasi untuk memantau mobil-mobil yang berada di dekat iring-iringan Rizieq Shihab.
Percakapan terdengar bersahut-sahutan yang isinya terkadang instruksi dari seseorang yang disebut ‘Pangda’.
Diantaranya perintah untuk menghalangi kendaraan yang diduga menguntit mereka selama perjalanan.
“Waspada, pantau saja dulu. Jangan ambil tindakan. Nanti bilamana situasi urgent baru ambil tindakan, komando,” ucapnya.
Di rekaman tersebut, terdengar juga beberapa kali perintah untuk memepet dan menghalangi kendaraan yang mencoba masuk ke jalur depan.
“Pepet terus, nanti kalau bisa pelanin mobil,” ucap salah satu orang dalam rekaman itu. “Gimana caranya tahan supaya jauh, hindari jangan sampai mendekat kita. Halangi,” lanjut dia.
Orang-orang dalam rekaman itu juga mengatakan ada dua mobil yang sama yang telah mengikuti iring-iringan mereka sejak keluar dari Sentul,Bogor.
Mereka juga beberapa kali menyebut nama Hanif Alatas, menantu dari Rizieq Shihab, saat bercakap-cakap.
Nama Ambon, salah satu anggota laskar yang tewas ditembak polisi, terdengar disebut beberapa kali dalam rekaman tersebut.
Pada bagian akhir rekaman, salah satu mobil iring-iringan Rizieq memisahkan diri dengan keluar tol menuju ke Karawang yang disebutkan untuk mengecoh mobil yang mengikuti iring-iringan mereka.
Masih di rekaman tersebut, terdengar mobil yang semula mengikuti iring-iringan Rizieq disebut jadi membuntuti mobil anggota laskar yang memisahkan diri itu.
“Gue mo muter-muter dulu ama mobil Kirdun,” kata suara itu. Dan di akhir rekaman, terdengar salah seorang melaporkan ada tembakan.
Setelah itu, rekaman berakhir. Dua orang dalam rekaman terdengar meminta Ambon melaporkan situasi, namun tak ada jawaban.
sumber: tempo.co