
Penanews.id, JAKARTA -Pidato Jack Ma disebut penyebab utama dibatalkannya penjualan saham perdana atau IPO perusahaan fintech-nya, Ant Financial, yang diprediksi memecahkan rekor. Kritik kerasnya pada sistem finansial di China bikin pemerintah China marah, bahkan menurut sumber, presiden Xi Jinping sendiri yang memerintahkan IPO Ant Financial dihentikan.
Jack Ma berpidato di Bund Summit, sebuah event di Shanghai yang dihadiri ratusan bankir dan perwakilan pemerintah China. Pada intinya, ia mengatakan bahwa regulasi keuangan yang ada sekarang dan sistem perbankan di China sudah ketinggalan zaman.
Menurut Ma, sistem aturan perbankan yang disebut Basel Accords, yang dipakai sebagai regulasi di dunia dan di China, dibuat oleh sekelompok orang-orang tua. Ia mempertanyakan apakah China masih membutuhkannya di tengah perkembangan pesat pada saat ini.Baca juga:
Jack Ma menyebut masalah terbesar China adalah sistem finansial yang kurang baik, bahkan membandingkannya dengan pemberian obat yang salah. “Gejala alzheimer dan polio mungkin mirip, tapi keduanya benar-benar penyakit berbeda. Jika seorang anak diberi obat Alzheimer untuk menyembuhkan polio, akan ada banyak masalah,” ucapnya.
“Basel Accords bertujuan untuk merawat penyakit sistem perbankan tua, obat untuk orang-orang tua, tapi sistem keuangan di China masih muda,” tambahnya, dikutip detikINET dari SCMP.
Ma menambahkan, sistem finansial China masih didominasi bank pemerintah yang besar dan sebenarnya membutuhkan teknologi lain. “Bank besar seperti sungai besar, kita perlu kolam, anak sungai dan sistem kanal kecil. Tanpa itu di ekosistem, banjir dan kekeringan akan selalu terjadi,” katanya mengibaratkan.
Bahkan ia menyebut bisnis bank di China dijalankan seperti rumah gadai, di mana bank selalu meminta jaminan cukup untuk pinjaman. Akibatnya, banyak bisnis kecil kesulitan mendapatkan pinjaman. Di masa depan, keputusan memberi pinjaman menurutnya harus diputuskan oleh big data dan rekam jejak kredit.
Ia melanjutkan, sistem perbankan secara umum dirancang untuk zaman perkembangan industri masa lalu, tapi di masa mendatang perlu memakai teknologi baru termasuk big data, cloud dan blockchain.
“Inovasi selalu datang bersama risiko, tidak ada inovasi tanpa risiko. Tapi risiko terbesar adalah jika mencoba meminimalisir risiko sampai nol,” lanjut Jack Ma.
sumber: detik.com