Penanews.id, JAKARTA -Presiden Donald Trump pada Rabu mengklaim diri menang dari Joe Biden meski jutaan suara belum seluruhnya dihitung. Trump juga akan menggugat ke Mahkamah Agung AS untuk menghentikan penghitungan suara pada 3 November.
Trump berjanji untuk membawa masalah ini ke pengadilan federal untuk menghentikan penghitungan suara.
Trump menegaskan bahwa dia telah memenangkan negara bagian seperti Georgia, North Carolina, dan Michigan meskipun masih ada puluhan ribu surat suara yang masih beredar, menurut laporan The Hiil, 4 November 2020.
Sejauh ini belum ada pejabat pemilu yang mengumumkan pemenangnya, dan calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden mungkin masih menyalip Trump karena surat suara yang masih dihitung di Michigan dan Wisconsin.
“Ini adalah penipuan pada publik Amerika. Ini memalukan bagi negara kita. Kami bersiap-siap untuk memenangkan pemilihan ini. Terus terang, kami memang memenangkan pemilihan ini,” kata Trump dalam sambutannya dari East Room Gedung Putih.
Presiden Trump pada Rabu pagi menyatakan kemenangan sepihak dari Partai Demokrat Joe Biden bahkan ketika jutaan suara masih dihitung di banyak negara bagian dan presiden mengatakan dia akan pergi ke Mahkamah Agung dalam upaya untuk menghentikan penghitungan suara.
Pernyataan presiden tersebut menuai teguran bahkan dari beberapa sekutunya.
Mantan Gubernur New Jersey Chris Christie dari Republik, penasihat informal presiden, menyebut pernyataan Trump sebagai “keputusan strategis yang buruk” dan “keputusan politik yang buruk.”
Mantan Senator Rick Santorum, sekutu Trump dari Partai Republik, mengatakan dia merasa tertekan dengan apa yang dikatakan Trump.
Menurut pantauan Reuters pada 4 November pukul 17:32 WIB, Joe Biden sementara memperoleh 224 suara elektorat dan Donald Trump 213 suara elektorat. Keduanya membutuhkan 270 suara elektorat untuk memenangkan pemilu AS.
Sebelumnya pada malam hari, Trump memenangkan medan pertempuran di Florida, Ohio dan Texas, menghancurkan harapan Biden untuk kemenangan awal yang menentukan, tetapi Joe Biden mengatakan dia yakin dia berada di jalur kemenangan menuju Gedung Putih dengan mengambil tiga negara bagian utama Rust Belt.
Biden, 77 tahun, mengincar apa yang disebut negara bagian “tembok biru” Michigan, Wisconsin dan Pennsylvania yang membawa kemenangan Trump, 74 tahun, ke Gedung Putih pada pilpres AS 2016 setelah negara bagian itu selesai menghitung suara dalam beberapa jam atau beberapa hari ke depan.
Trump unggul di ketiga negara bagian dalam hitungan parsial, dengan surat suara Demokrat masih harus dihitung. TEMPO.CO