Penanews.id,Bangkalan- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan Sudiyo mengatakan, penyebaran Covid 19 di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur mulai landai.
Menurutnya, virus yang menyerang bagian saluran pernafasan itu penyebarannya hanya berpusat di wilayah kota seperti Bangkalan, Socah, Kamal, dan Labang.
“Kalau daerah sudah berkurang, paling setiap hari ada satu, dua, tiga kadang kosong,” ujar Sudiyo saat dihubungi melalui saluran telepon. Rabu, 29 September 2020 kemarin.
Sudiyo juga menyampaikan penanganan Covid 19 kini minimalis, tidak seperti bulan Maret- Mei, awal Wabah Covid menyerang.
“Bulan Juli sudah landai,” tutur Mantan Kepala Puskesmas Blega itu.
Sudiyo mengatakan, pihaknya kini telah menyerap 1,6 miliar dana penanganan Covid hasil recofusing dari anggaran 78, 1 miliar yang diperuntukan bagi bidang kesehatan.
“Hingga saat ini yang telah ter Spj kan 1,6 miliar itu kalau dari dinkes,” terang dia.
Disinggung soal serapan angagran penanganan Covid 19 di bidang kesehatan yang mencapai 5,2 miliar, Sudiyo pun mempertanyakan realisasi anggaran tersebut.
“Itu dari mana ya, yang jelas di kami 1,6 yang telah ter Spj kan. Mungkin itu di rumah sakit dan lain- lain,” dalihnya.
Berdasarkan data dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Bangkalan pertanggal 23 september, serapan anggaran bidang kesehatan mencapai 52,1 miliar.
Diketahui, Hasil recofusing APBD Bangkalan 2020 untuk penanganan Covid 19 sebesar Rp 137 Miliar. 78 Miliar diperuntukan bagi bidang kesehatan.
Direktur RSUD Syarifah Ambami Bangkalan dr Nunuk Kristiani menyampaiakan, pihaknya telah menyerap anggaran kurang lebih sekitar 23 miliar.
“Kurang lebih segitu (23 miliar) mas,” ucapnya melalalui pesan Wathsaap tanpa merinci peruntukan satu persatu. Rabu (29/9) petang.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangkalan Rizal Morris menututkan, pengajuan penyerapan dana covid mencapai
53, 24 % .
“Saya kapasitasnya melakukan verifikasi terbatas kepada OPD-OPD yang mengajukan Dana Belanja Tak Terduga (BTT),” ucapnya. Kamis 1 Oktober 2020.
Selama rencana kebutuhan biaya sudah sesuai dengan Permendagri No 39 dan intruksi Permen No 5, lanjut dia, pihaknya langsung merekomendasikan ke BPKAD untuk dicairkan.
“Selama pengajuan melekat rambu rambunya meliputi penanganan bidang kesehatan, pemukihan ekonomo bisa,” terangnya.
Menurut Rizal, pengajuan tertinggi memang berada di bidang kesehatan, yakni Dinkes dan RSUD. Adapun peruntukannya diantaranya Alat Pelindung Diri (APD) dan obat- obatan. “Selain itu ada biaya operasional,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, dana recofung penanganan Covid Bangkalan mencapai Rp 137 Miliar dan berhadil diserap sebsar Rp 67, 2 miliar atau 48,99 %.
Dari 67,2 miliar itu, realisasi penyerapan anggaran antara lain berada pada bidang kesehatan sebesar Rp Rp 52, 131, 272, 482, 00 atau 66.70% dari anggaran Rp 78,156, 691, 766, 00.
Selain itu, realisasi belanja penyediaan jaring pengaman sosial (Social Safety Net) Rp 14, 282, 526, 000, 00 atau 26.59 % dari anggaran Rp 53, 717,509, 766, 00.
Selanjutnya adalah realiasasi penanganan dampak ekonomi sebesar Rp 833, 901, 040,00 atau 15.54 % dari anggaran Rp 5.400, 000,000,00.
Abdi