Penanews.id,Bangkalan- Namanya Moh Khoirul Anam. Ia saat ini berusia 41 tahun dan tinggal di Dusun Karang Rabeh, Desa Karang Anyar, Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Pada saat ini, Khoirul hanya bisa terbaring lemas di kamar lantaran penyakit kanker usus yang bersarang di tubuhnya. Penyakit itu sudah dua (2) tahun menyerang tubuhnya dan kini memasuki stadium 3B.
Khoirul dulunya adalah seorang penjual nasi goreng di Kota Samarinda, Kalimantan Timur asal Bangkalan. Dua tahun terakhir ini, Ia tak lagi menekuni usahanya lantaran penyakit ganas yang menyerangnya.
Khoirul berada di Kabupaten Bangkalan kurang lebih baru dua bulan belakangan ini. Ia pun pulang kampung lantaran penyakit yang di deritanya.
Sebelum pulang kampung, Ia sudah berusaha melakukan pengobatan medis untuk penyembuhan. Sudah 7 kali ia melakukan Kemotherapy, sementara yang disarankan dokter sebanyak 12 kali.
Kondisi ekonomi keluarga Khoirul sangat memprihatinkan. Istrinya pun tak punya pekerjaan. Sementara, Ia memiliki anak yang masih kecil- kecil dan orang tua yang sudah lanjut usia.
Selama berada di Samarinda, biaya pengobatan dirinya mengandalkan bantuan orang lain.
Sejak berada di Bangkalan, Khoirul tak lagi bersemangat untuk berobat karena tidak memiliki biaya. Meski punya BPJS, ongkos transportasi ke Surabaya menjadi penghambat.
Kini Khoirul telah semangat kembali untuk menjalankan Kemotherapy. Hal itu setelah mendapat kunjungan dari Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Mahfud S.Ag. Bahkan, Khoirul menceritakan langsug kondisinya kepada politisi PDI Perjuangan itu.
“Saya mendapat informasi dari teman di Kwanyar. Maka tadi saya kesana dan bilang harus semangat dan punya keyakinan untuk sembuh. Alhamdulillah beliau mau berobat,” kata Mahfud. Selasa 15 September 2020.
Mahfud mengaku siap membantu Khoirul untiuk biaya transportasi pengobatan ke Surabaya. Terpenting, lanjut dia, Ia harus semangat untuk sembuh.
“Mungkin kapan mau melakukan pengobatan di surabaya saya siap membantu,” ucapnya.
Pria asal Kecamatan Geger itu juga mengajak kepada siapapun untuk membantu Khoirul dan keluarganya. Sebab, lanjut dia, kondisi ekonominya sangat memprihatinkan.
“Mudah- mudahan ada teman- teman lain yang peduli. Bukan hanya untuk biaya itu, biaya hidup mereka juga harus di bantu karena sangat butuh uluran dari kita semua,” tandasnya.
Abdi