penanews.id, BANGKALAN– Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur H. Abdul Aziz mempertanyakan iktikad pemerintah untuk membantu para petani di kabupaten setempat.
Hal itu Ia lontarkan melihat jumlah petani di Bangkalan yang terdata sebanyak 64 ribu namun yang mendapat kartu tani dari pemerintah hanya 16 ribu.
“Sosialisasi ini mulai dari 2017. Tapi kok cuma dapat segitu,” ujar dia dihadapan sejumlah wartawan, Rabu 9 September 2020 usai kegiatan sosialisasi kartu tani.
Aziz menilai, minimnya kuota kartu tani yang diperoleh petani Bangkalan disinyalir kurang gregetnya penyuluh pertanian dan Dinas Pertanian kabupaten setempat.
“Saya berharap penyuluh pertanian tidak menunggu bola, tapi jemput bola,” pintanya.
Masyarakat, lanjut Aziz, tidak mengerti caranya mendapatkan kartu tani. Untuk itu, lanjut politisi PPP itu, para penyuluh untuk turun langsung mengajak para petani.
“Saya berharap penyuluh turun kebawah menjemput bola agar bagaimana masyarakat masuk di kelompok tani dan terkaver di RDKR semua,” ucapnya.
Pria asal Kecamatan Socah itu juga meminta kepala desa ikut serta mensosialisasikan terhadap bawahannya dan mengajak para petani untuk bergabung dengan kelompok tani (Poktan).
Dengan menggalakkan sosialisasi ke desa-desa, lanjut dia, merupakan salah satu langkah konkrit untuk menyadarkan petani.
“Dengan demikin komunikasi antara penyuluh pertanian dan petani bisa terjalin,” katanya.
“Sosialisasi di Desa Keleyan mulai saya jalankan, semoga mampu menggugah kesadaran petani,” imbuhnya.
Sementara Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Socah Supriyono mengatakan, untuk kuota yang menentukan adalah pusat.
“Kita hanya mengajukan, pusat yang menetukan,” ucapnya.
Abdi