
Penanews.id, JAKARTA– Prabowo Subianto kembali digadang-gadang para kadernya maju sebagai calon presiden di Pemilu 2024 setelah kembali terpilih menjadi Ketua Umum Partai Gerindra 2020-2025.
“Seluruh DPD dan DPC tadi meminta Pak Prabowo kembali maju dalam Pilpres tahun 2024,” kata Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani seusai acara Kongres Luar Biasa Gerindra, di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu 8 Agustus 2020.
Namun, kata Muzani, permintaan tersebut tidak dijawab secara langsung oleh Prabowo. “Tentang majunya beliau di 2024, Pak Prabowo tadi di hadapan KLB mengatakan bahwa hal tersebut akan diputuskan satu tahun atau enam bulan menjelang pemilihan presiden,” kata Muzani dikutip dari tempo.co
Di percaturan politik nasional, Prabowo Subianto masih menjadi calon paling kuat maju di Pilpres 2024. Apalagi Jokowi sudah menjabat dua periode sehingga lawannya adalah ‘orang baru’. Bekas Danjen Kopassus itu memiliki modal besar yaitu sudah dikenal rakyat Indonesia di pilpres dengan pengalaman 3 kali maju dalam pemilihan presiden.
Pada Pilpres 2009, Prabowo menjadi cawapres Megawati Soekarnoputri dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Namun, pasangan ini kalah dari SBY-Boediono.
Pada Pilpres 2014, Prabowo kembali mencoba peruntungan bersama Hatta Rajasa dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan didukung barisan Koalisi Merah Putih, termasuk Partai Golkar. Namun, ia kalah dari pasangan Jokowi-JK.
Semangat Prabowo tak surut. Pada Pilpres 2019 silam, ia kembali nyapres bersama pengusaha Sandiaga Uno. Lagi-lagi, Prabowo kalah dan Jokowi kembali menang.
Meski beberapa kali kalah dalam pilpres, hasil sigi sejumlah lembaga masih menempatkan Prabowo sebagai sosok dengan elektabilitas tertinggi jika berkompetisi di Pilpres 2024.
Misalnya, pada Februari lalu, Indo Barometer menyatakan Prabowo adalah calon presiden terkuat. Elektabilitasnya mencapai 22,5 persen jika responden diberi pilihan 22 tokoh.
Prabowo juga muncul sebagai tokoh dengan elektabilitas tertinggi jika dibandingkan dengan anggota Kabinet Indonesia Maju maupun kepala daerah yang hingga saat ini masih menjabat.
Kemudian pada Juli, Charta Politica yang merilis survei, hasilnya menunjukkan Prabowo memiliki elektabilitas sebesar 17,5 persen. Tertinggi di antara tokoh lainnya. Ganjar Pranowo menyusul di urutan kedua dengan elektabilitas 15,9 persen. Anies Baswedan di peringkat ketiga dengan 15 persen. Disusul Sandiaga Uno 11,2 persen, Ridwan Kamil 10,1 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono 3 persen.
Hasil survei Indikator Politik pun menunjukkan angka yang tak jauh berbeda. Survei yang dilakukan pada Juli lalu menyatakan Prabowo memiliki elektabilitas sebesar 16,2 persen.
Namun modal elektabilitas dan pengalaman di pilpres tentu saja belum cukup bagi Prabowo untuk menang. Dia pun menerima tawaran kursi di Kabinet Jokowi – Ma’ruf Amin sebagai Menteri Pertahanan. Langkah ini merupakan cara Prabowo untuk membuktikan kapasitasnya sebelum maju lagi di Pilpres.
EMBE