Penanews.id, BANGKALAN– Tim Verifikasi dan Validasi data penerima Insentif Guru Ngaji dan Madin menyebut selalu mengupdate data penerima insentif program trobosan Bupati R. Abdul Latif Amin Imron sejak tahun 2019 lalu.
Hal itu disampaikan Ketua Tim Verfal Moh Kamil saat ditemui diruang Banggar DPRD Bangkalan usai mengikuti rapat panel dengan Dinas Pendidikan, Komisi D, dan PMII Cabang Bangkalan menindaklanjuti tuntutan PMII saat aksi unjuk rasa pada Senin, 25 Juli 2020 lalu.
Baca Juga:
“Yang jelas, tahun ketahun kami selalu memperbaiki. Karena ada yang meninggal, juga ada yang pindah,” kata Kamil kepada sejumlah wartawan.
Menurut Kamil, Jumlah Guru Ngaji dan Madin di Kabupaten Bangkalan yang menerima insentif sebesar Rp 600 ribu dalam tiga bulan sekali sebanyak 9.342.
“Itu kuota keseluruhan, guru ngaji 4.927 dan madin 4.412. Akhir 2019 lalu kita melakukan verfal,” terangnya.
Sementara ditanya terkait temuan PMII ikhwal terdapat sejumlah guru ngaji dan madin yang sebelumnya dapat kemudian tidak dapat, lalu ada indikasi pemotongan oleh oknum, Kamil berharap PMII memberikan data secara detail.
“Indikasi itu akan kami perbaiki.
makanya kami minta data ke PMII,” ujarnya.
Menurut Kamil, pada tahun 2019 pihaknya mendapat informasi ada penetima insentif guru ngaji yang dinilai tidak tepat sasaran. Atas Dasar itu, lanjut dia, pihaknya langsung melakukan verfal.
“Tahun itu juga kita workhop SOP dengan tim kecamatan dan depak untuk verfal berkaitan data yang ada. Data yang ada sebagai acuhan kami,” katanya.
Abdi