• Redaksi
  • Pedoman
  • Hubungi
  • Karir
  • Iklan
  • Policy
  • Disclaimer
Rabu, 25 Juni 2025
Penanews.id
  • Nasional
  • Nusantara
  • Madura
  • Jatim
  • Wisata & Kuliner
  • Olahraga
  • Tekno
  • Ekonomi
  • Opini
  • Jepret
Tidak ditemukan
Lihat Semua
  • Nasional
  • Nusantara
  • Madura
  • Jatim
  • Wisata & Kuliner
  • Olahraga
  • Tekno
  • Ekonomi
  • Opini
  • Jepret
Tidak ditemukan
Lihat Semua
Penanews.id
Tidak ditemukan
Lihat Semua
Beranda Opini

Gibran, Calon Tunggal dan Pasti Walikota?

  • Selasa, 21 Juli 2020 19:22
FacebookTwitterWhatsApp
Gibran rakabuming
Gibran Rakabuming

Oleh: Made Supriatma

Hari-hari ini banyak orang membicarakan Gibran Rakabuming, anak Presiden Jokowi. Dia berhasil mendapatkan rekomendasi partai terkuat di Solo, PDIP, untuk menjadi calon walikota dalam pemilihan mendatang.

Baca Juga:

Perlunya Suksesi Kekuasaan

Kusnadi Mengundurkan Diri, Said Abdullah Ditunjuk Plt Ketua DPD PDIP Jatim

Kemungkinan besar, Gibran akan menjadi calon tunggal. Dia menyingkirkan Achmad Purnomo, kader PDIP yang dicalonkan oleh pengurus partai itu di tingkat lokal. Cerita selebihnya, silahkan baca di artikel di bawah ini atau di mesin pencari.

Pendeknya, jika tidak ada halangan, Gibran akan menjadi calon tunggal. Partai-partai lain pasti berpikir untuk mengajukan calon tandingan. Gibran tak terkalahkan dalam tahap nominasi. Dia punya segalanya — dukungan partai-partai, anak presiden, dan sekaligus bapaknya dulu menjadi walikota disana.

Optimisme sudah membuncah bahwa Gibran akan menjadi Walikota Solo periode 2021-2025.

Semudah itukah? Itulah persoalannya.

Saya menjabarkan persoalan pemilihan melawan kotak kosong itu di dalam tulisan saya di bawah ini. Argumen saya: Jangan terlalu optimis!

Tim kampanye Gibran mungkin harus belajar dari pemilihan Walikota di Makassar 2018 dimana calon walikota dengan kredensial seperti Gibran terjungkal melawan kotak kosong. Juga harus belajar dari banyak pemilihan kepala desa di Jawa dimana calon Kades kerap kalah melawan kotak kosong.

Saya ingat ketika melakukan riset Mega-Bintang, koalisi PDI dan PPP untuk melawan Soeharto di Solo pada Pemilu tahun 1997. Peta koalisi itu mungkin sudah tidak ada lagi. Namun yang selalu membekas pada saya adalah ketika kampanye, massa-rakyat menyerukan “Aja manut Lurahe … Aja manut Lurahe …” (Jangan ikut Pak Lurah … Jangan ikut Pak Lurah …)

Seruan jni mengingatkan kepada saya bahwa rakyat jelata tetaplah pemilik suara dalam pemilihan apapun. Para elit bisa melakukan politicking dengan mengatur-atur posisi. Namun tetap yang berkuasa adalah rakyat.

Dilihat dengan cara ini, calon tunggal versus kotak kosong akan sangat menarik untuk dilihat. Kita akan melihat enthusiasm gap yang tinggi, apathy yang juga meninggi, dan orang akan merasa suaranya tidak akan signifikan mempengaruhi pemilihan.

Polling tidak akan mampu menangkap mood masyarakat. Dan sikap masa bodo meninggi.

Dalam situasi ini, kotak kosong sangat, sangat bisa menang. Dan, jangan lupa, orang senang melihat elit yang sangat kuat dan tidak tersentuh itu terjungkal. Orang merasa dikuatkan (empowered) ketika melihat bahwa pada akhirnya mereka yang hina dina bisa menurunkan yang berkuasa …

Tags: Gibran rakabumingPDIPPilwali solo 2020
152
Dilihat
FacebookTwitterWhatsApp

Berita Terkait

Meluruskan Narasi Negatif “Calon Tunggal”, Menuju Perhelatan Kontestasi Pilkada Bangkalan

Meluruskan Narasi Negatif “Calon Tunggal”, Menuju Perhelatan Kontestasi Pilkada Bangkalan

10 bulan yang lalu
98
Efek Elektoral Dukungan Demokrat Ke Prabowo

Efek Elektoral Dukungan Demokrat Ke Prabowo

2 tahun yang lalu
32
Perlunya Suksesi Kekuasaan

Perlunya Suksesi Kekuasaan

2 tahun yang lalu
50
Pastikan Kita Punya Urgensi Dan Alasan Yang Kuat Untuk Mengubah Sistem Pemilu

Pastikan Kita Punya Urgensi Dan Alasan Yang Kuat Untuk Mengubah Sistem Pemilu

2 tahun yang lalu
35
Moral Politik Transaksional

Moral Politik Transaksional

2 tahun yang lalu
38
Kurikulum Merdeka dan Teori Transmisi Kurikulum di Sekolah Kejuruan

Kurikulum Merdeka dan Teori Transmisi Kurikulum di Sekolah Kejuruan

3 tahun yang lalu
151
Berikutnya
37 Pasien OTG Bangkalan Pulang Kampung, Mereka Sembuh Dari Corona

37 Pasien OTG Bangkalan Pulang Kampung, Mereka Sembuh Dari Corona

  • Redaksi
  • Pedoman
  • Hubungi
  • Karir
  • Iklan
  • Policy
  • Disclaimer

© 2019 @Penanews.id All Rights Reserved

  • Nasional
  • Nusantara
  • Madura
  • Jatim
  • Wisata & Kuliner
  • Olahraga
  • Tekno
  • Ekonomi
  • Opini
  • Jepret

© 2021 Penanews.id All right reserved.