Penanews.id, BANGKALAN – Bupati Bangkalan Abdul Latief meresmikan Pondok Pesantren Alkholiliyah An-Nuroniyah sebagai pesantren tangguh covid 19, Rabu sore, 10 Juni 2020.
Peresmian ini menjadikan pesantren yang terletak di Kampung Demangan Timur itu, sebagai pilot project pesantren yang telah menerapkan protokol pencegah Covid 19.
“Saya berharap, pesantren An-Nuroniyah menginspirasi 130 an pesantren lain di Bangkalan agar menerapkan hal serupa,” kata Kapolres Bangkalan, AKBP Rama Samtama Putera, inisiator program Pesantren Tangguh Covid 19.
Setelah bupati menggunting pita, para Muspida Bangkalan menyaksikan simulasi kembalinya santri ke pesantren usai libur panjang. tiap santri yang datang akan dicek suhu tubuh, cuci tangan dan harus melewati kotak penyemprotan disinfektan.
Serta menyerahkan surat keterangan sehat dari puskesmas atau rumah sakit. Tanpa surat itu, santri tak boleh masuk dan harus memeriksakan diri ke puskesmas terdekat.
Untuk mendukung program pesantren tangguh ini, Pemkab Bangkalan memberi bantuan tempat cuci tangan, juga logistik seperti kebutuhan pokok dan vitamin.
“Para pengurus pondok juga diberi pelatihan medis dasar, untuk menunjang penerapan protokol covid,” kata Ra Latif, sapaan akrab Bupati Bangkalan.
Pimpinan Pesantren An-Nuroniyah sendiri yakin bisa menerapkan protokol covid untuk santri yang hidup secara komunal di Pesantren.
KH Dimuyati menuturkan sebelum santri balik ke pondok, beberapa aturan telah diubah menyesuaikan protokol kesehatan. Misalnya mengurangi jumlah penghuni kamar asrama. Serta membuat dapur umum, agar santri tak perlu memasak sendiri.
“Karena penghuni kamar dikurangi, jadi beberapa kelas difungsikan ganda sebagai kelas sekaligus asrama,” ungkap dia. (EMBE)