Penanews.id, Bangkalan-Mahasiswa yang tergabung dalam Persatuan Mahasiswa Kokop (PMK) adakan Tasyakuran Sekretariat pada Sabtu (14/3/20) di Jl. Bromo No. 57 Bangkalan Acara tersebut bertajuk Mempererat Tali Persetretanan.
Kata Syamsul Hadi, ketua PMK perlu untuk semakin mengencangkan tali kekeluargaan sesama Mahasiswa Kokop serta menyatukan visi untuk diimplementasi di Kokop.
“Sesama Mahasiswa Kokop yang tersebar di berbagai daerah harus mempererat tali silaturrahim, kemudian menyatukan cita untuk diejawantahkan di kecamatan Kokop” Ungkapnya.
Sebab, lanjut pemuda yang akrab disapa Syamsul, kecamatan Kokop saat ini sangat Kompleks dengan persoalan yang belum bisa dipecahkan.
“Maka, itu PR mahasiswa Kokop untuk masuk di dalamnya dan meluruskan benang yang kusut itu” Sampainya.
Acara tersebut dihadiri selain oleh Mahsiswa dari berbagai Kampus yang berasal dari Kokop, juga oleh beberapa senior yang saat ini sebagian sudah duduk di kursi Parlement.
Syukur, Dewan Pembina PMK mangatakan Kokop saat ini sudah lebih baik dari pada sebelumnya. Pasalnya, kata dia jika ingat Kokop di masa silam sangat amat kelam bahkan anggapan itu masih mengakar sampai saat ini.
“Jadikan kekurangan itu sebagai motivasi, semangat untuk memperbaiki Kokop” sampainya.
Selaras yang disampaikan Camat Kokop, Muhammad Toha. Sekaligis dia berharap adanya gliat partisipasi dari segenap lapisan di Kecamatan Kokop, utamanya partisipasi pemuda dapat saling bahu membahu untuk membenahi kecamatan Kokop.
“Mengurus Kokop itu urusan besar. Jadi tidak cukup hanya jalan masing-masing. Harus saling bekerjasama, utamanya dari pemuda dan mahasiswa ini” Harapnya.
Matur Husairi, DPRD Provinsi Jawa Timur yang turut meluangkan waktunya berpesan agar gerakan Mahasiswa yang tergabung dalam PMK tidak sebatas wacana, angan-angan yang sifatnya utopis, akan tetapi harus ada sebuah gerakan yang real dan konkrit langsung menyentuh terhadap masyarakat.
“Gerakan mahasiswa jangan hanya sebatas wacana, angan-angan utopis, tapi harus ada suatu gerakan yang konkrit dan menyentuh langsung kepada masyarakat. Agar gerakannya tidak terkesan omong kosong” Pesannya.
Hal tersebut juga diamini oleh Achmad Syafik, DPRD Kab. Bangkalan. Menurutnya, mahasiswa adalah masa pertumbuhan paling produktif. Maka, sebagai ejawantah Tri Dharma Perguruan Tinggi, harus pulang ke desa dan kecamatan. (Syam)