Penanews.id, Bangkalan-Persatuan Mahasiswa Kokop (P.M.K.) gelar Pelantikan dan Dialog Publik denga tema Menyoal Kesehatan di Kecamatan Kokop pada Minggu (1/3/20) di halaman SMPN 1 Kokop, Dupok, Bangkalan.
Menurut penjelasan Ketua Panitia, Sinwani acara tersebut selain dilaksanakan serimonial pelantikan, ada dialog Dialog Publik yang mengangkat issu kesehatan di kecanatan Kokop.
Lanjutnya, issu tersebut diambil sebab adanya ketimpangan persoalan kesehatan di kecakatan Kokop.
“Kokop sejauh ini menjadi daerah dengen tingkat kesehatab rendah. Maka kami ingin masuk ke ruang tersebut” sampainya.
Acara tersebut dihadiri kurang lebih 100 peserta yang berasal dari berbagai macam kalangan, dari mahasiswa, pemuda, Camat Kokop, Polsek dan lainnya.
Syamsul Hadi, Ketua Umum P.M.K. terlantik dalam sambutannya mengajak semua mahasiswa yang berasal dari kecanatan Kokop, yang kemudian diwadahi P.M.K. dapat memberi sumbangsih positif buat kecamatan Kokop sebagai perwujudan tridarma Perguruan Tinggi.
“Tan Tretan harus solid dan bergandengan untuk bersama memberikan sumbangsih positif untuk kecamatan Kokop” tutur pemuda yang akrab disapa Syamsul.
Selanjutnya, Syamsul mengajak secara luar untuk bersinergi dengan semua elemen di kecamatan Kokop, baik pemangku kebijakan atau pun masyarakat umumnya.
“Dan saat ini hadir semua elemen di kecamatan Kokop. Maka kami mengajak untuk bersinergi, bergandengan untuk Kokop yang lebih baik” tukasnya.
Kemudian Sykur, Dewan Penasehat P.M.K. mengatakan kecamatan Kokop sampai saat ini terkenal dengan daerah pedalaman, terpencil dan plosok yang tidak tersentuh peradaban.
“Anggapan masyarakat Kokop itu plosok, pedalaman, pedesaan dengan pendidikan yang rendah, kesehatan, dan jalan yang rusak” ungkapnya.
Sehingga, lanjutnya P.M.K. harus masuk dan membawa gagasan-gagasan segar untuk diiplementasikan dan mampu berimplikasi positif buat kecamatan Kokop.
Selaras yang disampaikan Bapak Camat Kokop, Mohammad Toha. Dia menganalogikan Kokop adalah Papuanya Bangkalan.
“Jika Indonesia punya Papua, Bangkalan punya Kokop yang menjadi cerminan daerah tertinggal” Pungkasnya.
Maka, katanya, kekurangan tersebut kita jadikan motifasi untuk menyongsong dan membangun peradaban dikecamatan Kokop sesuai kultur dan budaya khas yang ada di kecamatan Kokop.
“Maka, jadikan penilaian negatif itu sebagai motivasi” pungkas Pak Toha. (Syam)