
penanews.id, BANGKALAN – Pengurus Cabang HMI Bangkalan merayakan milad organisasi itu yang ke 73 dengan sederhana: diawali potong tumpeng, diisi diskusi santai dan diakhiri sholawatan.
Acara digelar di rumah Hasani bin Zuber. Ia senior HMI, pengurus KAHMI Bangkalan dan kini Anggota Komisi VIII DPR RI. Perwakilan KAHMI se-Madura juga nampak hadir.
Himpunan Mahasiswa Islam, kepanjangan HMI, menurut Hasani, lahir pada 5 Februari 1947 di Jogjakarta. Pencetusnya seorang aktivis muda dari Sekolah Tinggi Islam – Kini Universitas Islam Indonesia – bernama Lafran Pane. Ketika mendeklarasikan HMI, Lafran masih semester pertama kuliah.
Bagi Hasani milad harus jadi momen untuk kader-kader HMI merenung kembali. Selain memikirkan HMI ke depan, ada baiknya menengok masalalu, merenungi lagi cita-cita pendiri HMI.
“Pesan saya, yang tak boleh hilang dari kader HMI adalah kesopanan dan kesantunan,” kata Hasani.
Menurut Hasani, kesopanan dan kesantunan akan membuat kader HMI, luwes bergaul dan bisa diterima dalam berbagai kalangan dan lingkungan bahkan meski berbeda adat dan budaya sekalipun.
“Kalau kita sopan, orang lain akan segan. Kesopanan ini tak mengurangi sikap kritis kita,” ujar dia.
Seperti ungkapan Lafran Panel sendiri bahwa Agama Islam tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhan. Tapi juga hubungan manusia dengan manusia lainnya. (EMBE)