
penanews.id, KEDIRI – Orang sekelas Pramono Anung, bekas Sekjen PDIP, kini Sekertaris Kabinet, masih percaya tahayul. Karena Pramono percaya tahayul itulah Presiden Joko Widodo sampai batal menghadiri peresmian rusunawa di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadin, Lirboyo, Kediri.
Pramono menukil kisah lengsernya Presiden ke 4 KH Abdurrahmam Wahid yang menjadi dasar ia melarang Presiden Jokowi menjejakkan kaki di Kediri yang tanahnya disebut keramat.
Konon Gus Dur berkunjung ke Lirboyo sebagai presiden. Sepulang dari lawatan itu, tejadi gonjang-ganjing di Jakarta dan terus memanas dan berujung pada lengsernya Gus Dur. Maka Pramono melarang karena tak ingin Jokowi lengser seperti cucu pendiri NU itu.
“Terus terang saya termasuk yang menyarankan Bapak Presiden tidak ke Kediri. Mau percaya atau enggak, Gus Dur pulang dari Lirboyo tak berapa lama gonjang ganjing di Jakarta,” kata Pramono Anung yang disambut tawa para santri, Sabtu 15 Februari 2020.
Kekeramatan tanah Kediri dikaitkan dengan makam Raja Kediri Prabu Jayabaya di Desa Pamenang, Kecamatan Pagu.
Di masa lampau, Jayabaya adalah raja yang berkuasa. Dia tidak senang jika ada yang menyaingi kekuasaannya.
Sifat ini berlaku hingga saat ini, sehingga jika ada penguasa datang, tak akan lama setelah kekuasaannya akan runtuh. Mitos ini, hingga dipercaya oleh warga Kediri.
“Satu-satunya presiden yang berani ke sini untuk membuktikan hanyalah Gus Dur (Abdurrahman Wahid). Beliau akhirnya lengser juga sebelum masa jabatannya habis,” kata Suratin, juru kunci Sendang Tirta Kamandanu yang menjadi bagian kompleks makam Sri Aji Jayabaya. (EMBE)