• Redaksi
  • Pedoman
  • Hubungi
  • Karir
  • Iklan
  • Policy
  • Disclaimer
Minggu, 16 November 2025
Penanews.id
  • Nasional
  • Nusantara
  • Madura
  • Jatim
  • Wisata & Kuliner
  • Olahraga
  • Tekno
  • Ekonomi
  • Opini
  • Jepret
Tidak ditemukan
Lihat Semua
  • Nasional
  • Nusantara
  • Madura
  • Jatim
  • Wisata & Kuliner
  • Olahraga
  • Tekno
  • Ekonomi
  • Opini
  • Jepret
Tidak ditemukan
Lihat Semua
Penanews.id
Tidak ditemukan
Lihat Semua
Beranda Jatim

Seekor Kucing di Makam Gus Solah

  • Senin, 10 Februari 2020 07:51
FacebookTwitterWhatsApp
Seekor kucing tertidur pulas di samping pusara Gus Solah

penanews.id, JOMBANG – Tak banyak yang tahu, di luar aktivitasnya sebagai pegiat HAM dan cendikiawan. Almarhum KH Solahuddin Wahid juga seorang penyayang binatang utamanya kucing.

Sejak pulang kampung untuk mengasuh Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang. KH Solahuddin Wahid yang punya sapaan akrab Gus Solah, memelihara banyak kucing mulai dari ras angora hingga kucing kampung biasa.

Baca Juga:

Innalillahi, Adik Gus Dur Meninggal Dunia

Gus Kikin Gantikan Gus Solah Pimpin Tebuireng

Kucing-kucing iti tak hanya diberi makan. Tapi juga diistimewakan dengan dibuat rumah khusus hingga dimandikan agar wangi.

Ketika Gus Solah wafat pada 2 Februari di RS Harapan Kita Jakarta. Tidak hanya keluarga dan santri Tebuireng yang berduka. Kucing yang dirawatnya pun merasa kehilangan.

Seekor kucing berwarna belang: hitam dan putih. Mendadak masuk ke kompleks makam dan tidur di samping makam Gus Solah. Seorang pengurus pesantren memotret momen pada hari ke 6 wafatnya Gus Solah itu.

Ketika foto itu beredar di media sosial, dengan segera menjadi perbincangan hangat netizen dengan segala pendapatnya.

Tapi, saat melihat foto itu, saya justru teringat pada novel The Travelling Cat Chronicles. Hiro Arikawa, penulis novel ini, menjawab semua pertanyaan tentang kucing: tabiatnya, kesukaannya, cara mereka memandang manusia, dan kebiasaan-kebiasaannya. 

Travelling Cat adalah novel tentang persahabatan seorang pemuda dengan seekor kucing liar di Tokyo. Novel ini mengajarkan bahwa sebuah ketulusan akan berbuah kasih sayang meski dari seekor hewan yang mengiau. (EMBE)

Tags: Gus Solah wafatKucing gus solahPengasuh pondok pesantren TebuirengProfil gus solah
178
Dilihat
FacebookTwitterWhatsApp

Berita Terkait

HUT TNI ke-80, Arsenal Batuporon Ajak Warga Bersih Pantai dan Jaga Area Vital

HUT TNI ke-80, Arsenal Batuporon Ajak Warga Bersih Pantai dan Jaga Area Vital

2 bulan yang lalu
118
Marching Band Al-Amien Prenduan, Raih Juara Umum di Kompetisi Nasional GMBC 2025

Marching Band Al-Amien Prenduan, Raih Juara Umum di Kompetisi Nasional GMBC 2025

2 bulan yang lalu
84
PORSENIJAR Zona 3, PGRI Bangkalan Tampil Perdana Langsung Torehkan Prestasi

PORSENIJAR Zona 3, PGRI Bangkalan Tampil Perdana Langsung Torehkan Prestasi

2 bulan yang lalu
58
Demokrat Bangkalan Peringati Harlah ke-24 dengan Virtual Meeting dan Aksi Sosial

Demokrat Bangkalan Peringati Harlah ke-24 dengan Virtual Meeting dan Aksi Sosial

2 bulan yang lalu
37
Petronas Diultimatum Nelayan: Bayar Ganti Rugi atau Angkat Kaki

Petronas Diultimatum Nelayan: Bayar Ganti Rugi atau Angkat Kaki

3 bulan yang lalu
43
GSN Bantah Ada Pungutan Bantuan Becak Listrik Presiden di Bangkalan

GSN Bantah Ada Pungutan Bantuan Becak Listrik Presiden di Bangkalan

4 bulan yang lalu
93
Berikutnya
Nunggak Cicilan Innova, PNS Ini Gasak Sepeda Polygon

Nunggak Cicilan Innova, PNS Ini Gasak Sepeda Polygon

  • Redaksi
  • Pedoman
  • Hubungi
  • Karir
  • Iklan
  • Policy
  • Disclaimer

© 2019 @Penanews.id All Rights Reserved

  • Nasional
  • Nusantara
  • Madura
  • Jatim
  • Wisata & Kuliner
  • Olahraga
  • Tekno
  • Ekonomi
  • Opini
  • Jepret

© 2021 Penanews.id All right reserved.