
penanews.id, SUMENEP – Jumlah warga yang menderita penyakit TBC (Tuberculosis) di Kabupaten Sumenep selama tiga tahun terakhir masih sangat tinggi.
Selama tiga tahun terakhir bahkan angka penderita TBC di Kabupaten Sumenep cukup mencengangkan sebab tidak kurang dari 800 orang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep Kusmawati mengungkapkan, tingginya penderita TBC karena pihaknya meningkatkan upaya deteksi dini.
“Tahun 2017 penderita TBC 831 orang, 2018 929 orang dan tahun 2019 turun menjadi 903 orang,” ungkap Kusmawati, Rabu (15/1/2020).
Lanjut Kusmawati, selain deteksi dini pihaknya juga meningkatkan penanganan di semua pelayanan kesehatan sehingga setiap suspect langsung ditindaklanjuti dengan pemeriksaan.
“Peran keluarga sangat penting untuk pengobatan pemderita karena pengobatan dilakukan selama enam bulan. Kalau ditengah pengobatan berhenti harus mengulang dari awal lagi. Ini yang terkadang membuat penderita bosan,” jelasnya.
Kusmawari menyatakan, kasus TBC di Kabupaten Sumenep harus disikapi secara serius. Bahkan dalam hal ini Dinas Kesehatan telah melibatkan tiga organisasi untuk ikut melakukan deteksi dini dengan tugas memantau sesuai bidangnya seperti di lingkup pesantren, lembaga pendidikan dan kasyarakat umum.
“Dalam deteksi dini juga ada keterlibatan organisasi lain ini yang membantu kita mulai dari memantau ada tidaknya kasus hingga pemberian pembekalan kepada masyarakat,” pungkasnya. (YDI)