penanews.id, SURABAYA – BPBD Jawa Timur akan berupaya mencegah terjadinya cuaca ekstrim dengan Teknik Modifikasi Cuaca. Salah satu caranya adalah mengintervensi cumulonimbus, ini gumpalan awan hitam yang turun menjadi hujan deras disertai angin kencang.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Suban Wahyudiono menjelaskan intervensi itu lewat teknik menyemai garam di atas awan.
Dengan cara ini, gumpalan besar awan cumulonimbus akan ‘galau’ dan memecah diri menjadi beberapa bagian kecil. Jika ini berhasil maka hujan akan turun dengan intensitas sedang dengan begitu tidak akan sampai memicu banjir.
“Jadi, hujan dengan intensitas 150 mm per detik itu sudah dianggap tinggi. Nah di Jatim Yue 8sudah mencapai 300 mm per detik, sama seperti yang menyebabkan banjir di Jakarta),” kata Suban.
Rencananya, intervensi cumulonimbus itu akan dilakukan mengirim pesawat milik TNI AU ke atas awan, kemudian garam disebar di atasnya.
Di musim kemarau teknik ini dilakukan untuk menurunkan hujan. Sementara di musim penghujan, teknik ini bertujuan untuk menyebar awan hujan, sehingga turun sepanjang hari dengan insensitas rendah.
Semoga tak diintervensi balik oleh awan cumulonimbus! (MTV)