Penanews.id, BLEGA – 22 guru Madrasah Diniyah (Madin) asal kecamatan Modung, Bangkalan ditolak oleh pihak Bank Jatim Cabang Pembantu (Capem) Blega dikarenakan nomor antrian habis.
Meskipun biasanya ketika pencairan insentif guru Madin tanpa menggunakan nomor antrian, dikarenakan sudah ada jadwal pencarian di setiap kecamatan.
Syamsuri, salah satu guru Madin asal Modung membenarkan kejadian itu.
“Ya betul, kami sudah jauh-jauh dari desa Pakong ke sini tapi ditolak. Katanya nomor antrian sudah habis, padahal kami tiba di sini sekitar jam setengah sembilan” ungkapnya.
“Bahkan ada dari sebagian lembaga yang sampai nyewa mobil untuk ke sini, kan kasian besok harus nyewa lagi” tutur Syamsuri kepada wartawan Penanews.id
“Biasanya tanpa nomor antrian, tapi cukup menunggu panggilan dari teller, sebab sudah ada surat edaran jadwal pencairan insentif itu” imbuhnya.
Maia, salah satu Teller Bank Jatim Capem Blega, ketika dikonfirmasi menjelaskan memang sudah 150 nomor antrian yang sudah habis.
“Ya betul, ada 150 yang belum kami panggil” ujarnya.
Namun ketika wartawan Penanews di lokasi, setelah dihitung yang ada di Bank Jatim Blega tidak sampai 100 orang yang menunggu nomor antrian. Sedangkan mesin nomor antrian sudah dalam kondisi mati.
“Terkait surat penjadwalan pencairan insentif guru Madin di Cabang Blega sampai detik ini kami belum menerima” imbuh Maia pada Penanews.id
Sedangkan surat edaran itu sudah beredar luas ke lembaga-lembaga madrasah Diniyah di kecamatan Modung. Tertulis jelas di surat itu bahwa hari ini, Senin, 6 Januari 2020 jadwal pencairan untuk kecamatan Modung di Bank Jatim Blega.
Bahkan surat itu dikeluarkan sejak tanggal 27 Desember 2019 yang lalu. (TJZ)