Penanews.id, Bangkalan – Kepolisian Resort (Polres) Bangkalan merilis kasus dugaan korupsi Dana Desa (DD) Desa Lerpak, kecamatan Geger kabupaten Bangkalan, Sabtu (21/12/2019).
Dalam kasus dugaan korupsi tersebut, Polres Bangkalan menetapkan dua tersangka. Mereka adalah Musdari (50) Penjabat (Pj) Kepala Desa (Kades) Lerpak dan Mohammad Kholil (31) selaku pelaksana kegiatan.
“Hari ini kami merilis proses penyidikan kasus dugaan korupsi dana desa tahun 2016 di Desa Lerpak,” kata Kapolres Bangkalan AKBP. Rama Samtama Putra di Mapolres Bangkalan. Sabtu (21/12/2019).
Penyidikan atas kasus dugaan korupsi DD dimulai sejak akhir tahun 2018 dan dinyatakan rampung pada tanggal 16 Desember 2019.
“Setelah dilakukan penelitian bahwa penyelidikan dinyatakan lengkap. Maka hari ini kami rilis, rencananya hari senin diserahkan kepeda Jaksa Penuntut Umum (JPU),” tegasnya.
Pria kelahiran Kabupaten Sidoarjo tersebut mengungkapkan, konstruksi yang dibangun oleh para tersangka terkait kasus dugaan korupsi tersebut adalah membuat laporan pertanggung jawaban (SPj) fiktif atas 7 proyek pembanguan dan 17 kegitan.
“SPJ yang dibuat seolah-olah ada kegiatan tapi kenyataanya tidak ada. Sehinga hasil audit BPKP ditemukan kerugian negara 316 juta sekian,” ungkapnya.
Pihaknya berhasil mengamankan sejumlah barang bukti berupa uang sebesar Rp 7 juta yang belum dibelanjakan, dokumen dan surat- surat.
“Untuk yang bersangkutan dikenakan pasal 2 atau pasal 3 dan 18 UU 31 tahun 1999 sebagaimana dirubah menjadi UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang tindak pidana korupsi dengan ancaman pidana minimal 1 tahun dan maksimal 20 tahun,” tegasnya.(CK)