penanews.id, SUMENEP – Kasus balita penderita stunting di Kabupaten Sumenep selama lima tahun terakhir mengalami penurunan hingga 18,2 persen. Dari tahun 2013 pada angka 52,5 persen menjadi 34,3 di tahun 2018.
Angka tersebut membuat Kabupaten Sumenep menjadi daerah tertinggi dalam hal pengurangan kasus stunting jika dibandingkan dengan kabupaten/kota se Indonesia.
“Penurunan stunting di Kabupaten Sumenep selama lima tahun itu tertinggi di Indonesia. Itu data langsung dari Kementerian Kesehata. Setelah data masuk kesana Sumenep tertinggi pengurangannya,” ungkap Bupati Kabupaten Sumenep Busyro Karim, Jumat (29/11/2019).
Lanjut Busyro, kasus stunting di Kabupaten Sumeneo bisa berkurang secara signifikan karena pihaknya memiliki big data. Dimana big data itu berisi tentang jumlah penderita dan daerah yang harus ditindaklanjuti.
“Big data ini yang penting dan kita memiliki itu. Jadi melalui Posyandu pemenuhan gizi anak diatasi dan juga program kesehatan bisa diarahkan ke daerah sasaran,” jelasnya.
Melalui merode yang dilakukan itu, pihaknya mengklaim mampu mengurangi kasus balita penderita stunting. Tidak kalah penting sosialisasi dimaksimalkan termasuk melalui lembaga pendidikan.
Dengan upaya yang terus dilakukan penting ada keterlibatan dari semua pihak termasuk para orang tua agar selalu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang telah disediakan pemerintan untuk memeriksakan pemenuhan gizi anak.
“Makanya kita diminta oleh Kementerian Kesehatan untuk selalu memaparkan langkah apa yang kita lakukan,” pungkasnya. (YDI)