Penanews.id, JAKARTA – Ida Fauziah Mentri Ketenanga kerjaan mengatakan kartu prakerja berbasis sistem online.
Kartu prakerja ini adalah bentuk janji pak Jokowi ketika kampanye politiknya, waktu mencalonkan Pemilihan presiden dan wakil presiden RI tahun 2019, kartu prakerja tersebut untuk mewujudkan SDM unggul Indonesia maju.
“Desain Kartu Prakerja tidak dicetak secara fisik, namun berbentuk secara digital,” kata Ida saat Rapat Kerja (Raker) Komisi IX DPR dengan Kementerian Ketenagakerjaan di Jakarta, Rabu (20/11).
Menurut Ida, kartu digital akan memudahkan pemerintah untuk mendata dan mengintegrasikan data ke kementerian atau lembaga yang terkait dengan pelaksanaan program tersebut.
Salah satu rencana yang dicanangkan pemerintah adalah kerja sama dengan aplikasi berbasis digital yang sudah dikenal masyarakat. Dengan itu, nantinya masyarakat dapat mendaftarkan diri secara online di website Kemenaker ataupun aplikasi online tersebut.
Berdasarkan paparan Ida, Program Kartu Prakerja merupakan program berbentuk bantuan pelatihan vokasi yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja aktif dan atau pekerja yang terkena PHK untuk meningkatkan peningkatan kompetensi.
Ada tiga syarat untuk mengikuti program yakni warga negara Indonesia (WNI), berusia 18 tahun ke atas, dan tidak sedang mengikuti pendidikan formal.
Untuk prosesnya, Ida menyebutkan program akan menggunakan prinsip first in first solve. Jadi, peserta yang lebih dulu mendaftar akan lebih dulu mendapatkan dana serta mengikuti pelatihan vokasi.
“Meskipun begitu, tetap saja kami menggunakan kuota jumlah. Penerima Kartu Prakerja di masing-masing wilayah ditentukan variabel-variabel. Antara lain tingkat pengangguran terbuka (TPT), jumlah pekerja muda dan permintaan tenaga kerja atau lowongan pekerjaan,” ungkapnya.
Berdasarkan paparan, Kemenaker memiliki target estimasi untuk menyerap 2 juta pencari kerja dalam satu tahun dengan subsidi Rp3,65 hingga Rp7,65 juta per peserta.
Sumber : CNNIndonesia