Penanews.id, BANGKALAN– Ratusan personil dari TNI- Polri akan dikerahkan untuk menjaga keamanan pelaksanaan pemilihan Badan Permusyawatan Desa (BPD) di Kabupaten Bangkala, Madura, Jawa Timur. Jumat (15/11/2019) besok.
Sebanyak 256 desa di 18 Kecamatan dijadwalkan akan menghelatkan pemilihan BPD secara serentak. Pemilihan BPD akan dimulai pada pukul 07.00 dan selesai pukul 11.00 WIB.
Wakapolres Bangkalan Kompol Hendi Kurniawan mengatakan, sebanyak 312 personel anggota kepolisian polres, 250 anggota TNI 2 pleton brimob dan 1 pleton shabara dikerahkan untuk keamanan.
“Personil itu untuk menjaga keamanan dan kondusifitas agar pelaksanaan BPD berjalan lancar ,”kata dia usai apel kesiapan pengamanan pemilihan BPD di Jl. Letnan Abdullah. Kamis (14/11) sore.
Kata Hendi, untuk desa yang dipetakan rawan maka akan ditempatkan 5 personel dan tambahan dari unsur TNI. Lebih lanjut, Ia mengatakan bahwa terdapat 3 desa yang diprediksi rawan.
“Ada tiga desa yaitu karanggayam, geger dan banyuning laok. Yang lain insyaallah aman,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Bangkalan Moh. Mohni berharap pembentukan BPD bisa berjalan lancar dan kondusif sesuai kondisi masing- masing desa.
“Karena kami tau ada yang sangat kondusif dan masih tarik menarik diantara calon,” ujar dia.
Pihaknya kata dia, sepenuhnya memasrahkan ke masing- masing desa. Ia juga mengatakan menghormati hasil dari pemilihan yang dilaksanakan.
“Kami menghormati di masing- masing desa, insyaallah dalam sehari itu jam 11 selesai,” ungkapnya.
Mantan Kadisdik Bangkalan itu juga berharap tidak ada persoalan yang tidak diinginkan dalam pembentukan BPD.
“Harapan kami cukup selesai di desa dan kecamatan. Muspika stand by semua, kami akan melakukan.peninjauan juga,” tegasnya.
Terkait desa yang dipetakan rawan, Ia mengatakan akan ditambah pasukan pengamanannya. “Kami yakin selesai, karena semua menyatakan siap mengamankan,” tandasnya.
Secara terpisah, Ketua DPRD Bangkalan Mohammad Fahad menegaskan, Jangan pemilihan BPD serentak dicederai oleh tindakan yang melanggar hukum seperti kekerasan dan sebagainya.
“Semua ada mekanismenya. Jika misalkan ada yang tidak sesuai laporkan saja jangan sampai bertindak kekerasan apalagi sampai main hakim sendiri,” jelasnya.
Ra Fahad juga berpesan agar semua masyarakat jangan sampai terprovokasi oleh oknum yang dengan sengaja ungin memecah belah persatuan.
“Semuanya harus bisa menahan diri jangan sampai terprovokasi jika ada masalah bicarakan dengan kepala dingin,” ucapnya.
Lebih lanjut Ra Fahad berpesan untuk semua tokoh masyarakat yang ada baik Ulama, Pemuda dan Blater agar bisa ikut menjadi penenang ditengah-tengah masyarakat.
“Karena kalau di desa itu pengaruhnya tokoh masyarakat masih sangat besar,” tuturnya.
Ia juga berharap usai pemilihan nantinya bisa menghasilkan BPD yang berintegritas dan bekerja secara profesional sesuai fungsi dan tugasnya.
“Kedepan BPD harus bekerja secara profesional sesuai fungsi dan tugasnya,” pungkasnya. ( Syahril )