penanews.id, BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi tak pernah kehabisan ide untuk menyejahterakan warganya. Dan idenya selalu brilian. Seperti program yanh baru diluncurkan ini: ‘Satu Mahasiswa, Satu Ibu Hamil’.
Program ini, kata Anas, untuk membantu memastikan kondisi kesehatan dan kecukupan gizi anak sejak dalam kandungan, agar anak-anak yang dilahirkan, kelak menjadi SDM yang unggul.
Teorinya pun jelas, menurut Anas, kunci SDM unggul bukan hanya lembaga pendidikan, tapi perhatian sejak hulu, yaitu sejak seorang ibu mengandung.
Sejak awal embrio, sampai dua tahun adalah window of opportunity, fase terpenting kehidupan manusia.
“Begitu ada keliru, bisa memengaruhi perkembangan anak selanjutnya,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Selasa (12/11).
Agar program ini berhasil, Anas menggandeng sejumlah sekolah tinggi kesehatan. Ada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Banyuwangi, Akademi Kesehatan Rustida Banyuwangi, dan Universitas Airlangga kampus Banyuwangi.
Program yang diberi nama Aku Beraksi (Bersama Akademisi Selamatkan Ibu dan Bayi). ‘One Student One Client’, di mana satu mahasiswa jurusan kesehatan mendampingi satu ibu hamil. Juga akan berguna bagai mahasiswa karena bisa mengamallan ilmu tanpa menunggu lulus.
Selain memantau perkembangan kehamilan ibu, mahasiswa menjadi konselor gizi dan perilaku hidup sehat bagi ibu hamil hingga masa nifas dan selama menyusui hingga 2 tahun.
“Sasaran utama adalah ibu hamil dari keluarga tidak mampu. Pendataannya melalui Puskesmas. Ini sekaligus solusi ketersediaan petugas kesehatan, karena tenaga di Puskesmas kan terbatas,” jelas Anas.
Sumber: jatimnow