• Redaksi
  • Pedoman
  • Hubungi
  • Karir
  • Iklan
  • Policy
  • Disclaimer
Selasa, 24 Juni 2025
Penanews.id
  • Nasional
  • Nusantara
  • Madura
  • Jatim
  • Wisata & Kuliner
  • Olahraga
  • Tekno
  • Ekonomi
  • Opini
  • Jepret
Tidak ditemukan
Lihat Semua
  • Nasional
  • Nusantara
  • Madura
  • Jatim
  • Wisata & Kuliner
  • Olahraga
  • Tekno
  • Ekonomi
  • Opini
  • Jepret
Tidak ditemukan
Lihat Semua
Penanews.id
Tidak ditemukan
Lihat Semua
Beranda Nasional

Alasan Gusdur dan Soeharto Belum Mendapat Gelar Pahlawan Nasional

  • Sabtu, 9 November 2019 10:59
FacebookTwitterWhatsApp

penanews.id, JAKARTA – Selain KH Masjkur. Masyarakat Jawa Timur juga mengusulkan nama KH Abdurrahman Wahid agar diberi gelar pahlawan nasional.

Bahkan, Mantan Presiden Soeharto, juga diusulkan oleh kelompok masyarakat lain menerima gelar yang sama. Namun, saat penganugerahan digelar di istana negara Jumat (8/11), tak ada nama Gusdur juga Soeharto.

Baca Juga:

Soeharto Bisa Apa Kalau Tidak Jadi KNIL?

Perlunya Suksesi Kekuasaan

Wakil Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan, Jimly Asshiddiqie mengatakan nama Gusdur juga Soeharto tidak lolos masih dengan alasan yang sama yaitu waktu meninggalnya belum terlalu lama.

Soeharto meninggal pada 2008. Gusdur wafat setahun kemudian pada 2009. ” (KH Masjkur) sudah meninggal 30 tahun lalu,” kata Jimly dikutip dari katadata.co.id.

Selain alasan itu, Menurut Jimly, Gusdur dan Soeharto juga terganjal perkara hukum. Soeharto misalnya disebut-sebut dalam Tap MPR karean kekuasaannya menciptakan KNN.

Sedangkan Gusdur, meski sebagai pribadi yang luar biasa, sayangnya dia pernah jadi Presiden namun diberhentikan oleh MPR. “Ini masalah hukum serius, saya belum tahu, apakah ada solusi di kemudian hari,” ungkap Jimly.

Ada pun enam rokoh yang mendapat gelar pahlawan nasional yaitu K.H Masjkur, mantan mentri Agama ke enam asal Malang. Ruhana Kuddus dari Sumatera Barat. Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi (Oputa Yii Ko) dari Sulawesi Tenggara.

Prof. Dr. M. Sardjito, MPH dari D.I. Yogyakarta, Prof. K.H A. Kahar Mudzakkir dari D.I. Yogyakarta, serta Alexander Andries Maramis dari Sulawesi Utara.

Tags: Gusdur pahlawan nasionalKH Masjkur pahlawan nasionalSoeharto
29
Dilihat
FacebookTwitterWhatsApp

Berita Terkait

Dampingi Presiden Prabowo, Menteri Ekraf Terima Presiden Macron di Borobudur

Dampingi Presiden Prabowo, Menteri Ekraf Terima Presiden Macron di Borobudur

4 minggu yang lalu
29
Anggota MPR RI Hasani bin Zuber Tekankan Peran Mahasiswa Jaga Empat Pilar Kebangsaan di Era Digital

Anggota MPR RI Hasani bin Zuber Tekankan Peran Mahasiswa Jaga Empat Pilar Kebangsaan di Era Digital

1 bulan yang lalu
8
Dikungjungi Menteri Ekraf, SBY Umumkan Akan Gelar Pameran Tunggal dan Luncurkan Karya Seni Terbaru Akhir Tahun ini

Didukung Menteri Ekraf, SBY Akan Hadirkan Pameran dan Luncurkan Karya Seni Terbaru di Akhir Tahun

1 bulan yang lalu
21
Empat Pilar MPR Jadi Benteng Hadapi Hoaks dan Disintegrasi

Empat Pilar MPR Jadi Benteng Hadapi Hoaks dan Disintegrasi

2 bulan yang lalu
24
Agar UMKM di Bangkalan Berkembang,  Anggota MPR RI  Tawarkan Solusi Ekonomi Kerakyatan yang Berkeadilan

Agar UMKM di Bangkalan Berkembang, Anggota MPR RI Tawarkan Solusi Ekonomi Kerakyatan yang Berkeadilan

2 bulan yang lalu
44
Hasani Bin Zuber: Empat Pilar Kebangsaan sejalan Dengan Sejarah Islam dan Perjuangan Ulama

Hasani Bin Zuber: Empat Pilar Kebangsaan sejalan Dengan Sejarah Islam dan Perjuangan Ulama

4 bulan yang lalu
23
Berikutnya
Ada Pungli di Sekolah, Laporkan kesini

Ada Pungli di Sekolah, Laporkan kesini

  • Redaksi
  • Pedoman
  • Hubungi
  • Karir
  • Iklan
  • Policy
  • Disclaimer

© 2019 @Penanews.id All Rights Reserved

  • Nasional
  • Nusantara
  • Madura
  • Jatim
  • Wisata & Kuliner
  • Olahraga
  • Tekno
  • Ekonomi
  • Opini
  • Jepret

© 2021 Penanews.id All right reserved.