• Redaksi
  • Pedoman
  • Hubungi
  • Karir
  • Iklan
  • Policy
  • Disclaimer
Sabtu, 23 September 2023
Penanews.id
  • Nasional
  • Nusantara
  • Madura
  • Jatim
  • Wisata & Kuliner
  • Olahraga
  • Tekno
  • Ekonomi
  • Opini
  • Jepret
Tidak ditemukan
Lihat Semua
  • Nasional
  • Nusantara
  • Madura
  • Jatim
  • Wisata & Kuliner
  • Olahraga
  • Tekno
  • Ekonomi
  • Opini
  • Jepret
Tidak ditemukan
Lihat Semua
Penanews.id
Tidak ditemukan
Lihat Semua
Beranda Ekonomi

Pertukaran Rupiah Terhadap Dolar As Semakin Melemah

  • Jumat, 8 November 2019 09:45
FacebookTwitterWhatsApp

Penanews.id, JAKARTA-Pertukaran nilai tukar Rupiah terhadap dolar semakin melemah berada di level 14.018 per Dolar AS Pada perdagangan pasar spot,  Jumat (8/11) pagi. Posisi tersebut melemah 20 poin atau 0,15 persen dibandingkan penutupan Kamis (7/11), yang berada di level Rp13.998 per dolar AS.

Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia semakin melemah terhadap dolar AS. Pelemahan terjadi pada ringgit Malaysia 0,07 persen, lira Turki 0,01 persen, dolar Singapura 0,02 persen, serta peso Filipina melemah 0,04 persen.

Baca Juga:

Ini Harapan Candra Darusman Untuk IPSC

Soal Aturan Toa Masjid dan Gonggong Anjing, Begini Penjelasan Kemenag

Walaupun di kawasan Asia pertukaran mata uang melemah terhadap dolar As, Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai penguatan rupiah masih dapat terjadi dari kelanjutan negosiasi antara AS-China.

Sementara penguatan terjadi pada won Korea 0,31 persen, baht Thailand 0,08 persen, dan dolar Hong Kong sebesar 0,03 persen terhadap dolar AS.

Kemudian di negara maju, mayoritas nilai tukar melemah terhadap dolar AS. Pelemahan terjadi kepada poundsterling Inggris sebesar 0,03 persen, serta dolar Australia sebesar 0,17 persen. Pelemahan juga terjadi pada euro sebesar 0,01 persen dan dolar Kanada sebesar 0,05 persen

“Sentimen positif dari negosiasi dagang AS-China masih berlanjut di pasar AS dan hari ini bisa menjadi faktor penguat rupiah,” kata Ariston saat diwawancarai CNNIndonesia.com, Jumat (8/11).

Ariston mengatakan pasar mewaspadai kenaikan tingkat imbal hasil obligasi Pemerintah AS terutama tenor 10 tahun.

“Yield naik ke area 1,97 persen, angka yang tidak ditemui sejak 1 Agustus 2019. Kenaikan yield ini bisa mendorong penguatan dolar AS terhadap mata uang lainnya,” ungkapnya.

Sehingga, ia menilai dapat mendorong pelemahan terhadap rupiah. Ia berpendapat rupiah akan berpotensi bergerak di kisaran Rp13.970 hingga Rp14.050.

Sumber: CNN Indonesia

Tags: Dolar AsJakartaPerang dagangPertukaran rupiah melemah
23
Dilihat
FacebookTwitterWhatsApp

Berita Terkait

Hikayat Warga Pulau Rempang: Terancam Tergusur Investasi

Hikayat Warga Pulau Rempang: Terancam Tergusur Investasi

2 minggu yang lalu
34
Warga Buluh Kecewa, PLT Bupati Bangkalan Tidak Hadiri Mediasi Sampah

Warga Buluh Kecewa, PLT Bupati Bangkalan Tidak Hadiri Mediasi Sampah

2 bulan yang lalu
48
Satgas Gabungan Temukan Rokok Ilegal Beredar di Pasar Patemon Bangkalan

Satgas Gabungan Temukan Rokok Ilegal Beredar di Pasar Patemon Bangkalan

4 bulan yang lalu
27
LHKPN Terbaru: Kekayaan Jokowi Naik Rp 10 Miliar Lebih

LHKPN Terbaru: Kekayaan Jokowi Naik Rp 10 Miliar Lebih

6 bulan yang lalu
52
Cerita  Presiden Soeharto Bekukan Ditjen Bea Cukai karena Marak Pungli

Cerita Presiden Soeharto Bekukan Ditjen Bea Cukai karena Marak Pungli

6 bulan yang lalu
31
Juara Nyanyi di Jepang, Pulang Ke Indonesia Malah Dipajaki Petugas Bea Cukai

Juara Nyanyi di Jepang, Pulang Ke Indonesia Malah Dipajaki Petugas Bea Cukai

6 bulan yang lalu
45
Berikutnya
Menteri Agama Meminta Doa Memakai Dua Bahasa Agar di Pahami

Menteri Agama Meminta Doa Memakai Dua Bahasa Agar di Pahami

  • Redaksi
  • Pedoman
  • Hubungi
  • Karir
  • Iklan
  • Policy
  • Disclaimer

© 2019 @Penanews.id All Rights Reserved

  • Nasional
  • Nusantara
  • Madura
  • Jatim
  • Wisata & Kuliner
  • Olahraga
  • Tekno
  • Ekonomi
  • Opini
  • Jepret

© 2021 Penanews.id All right reserved.