penanews.id, SUMENEP – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) bersama TNI Angkatan Laut (AL) menyalurkan bantuan air bersih bagi masyarakat kepulauan Kabupaten Sumenep, Selasa (5/11/2019).
Dalam program bantuan air bersih kali ini ratusan ribu liter air diangkut menggunakan kapal milik TNI AL untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Penyaluran bantuan untuk wilayah kepulauan secara simbolis dilakukan dengan bertempat di Kecamatan Gayam, Pulau Sapudi.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, di Sumenep ada tiga pulau yang menjadi sasaran. Meliputi Pulau Sapudi, Kangean dan Giligenting.
“Banyak titik kekeringan di Jawa Timur salah satunya di Sumenep ini. Jadi kita harus melakukan tindakan agar beban masyarakat dapat diringankan,” kata Khofifah Indar Parawansa, Selasa (5/11/2019).
Diakui penanganan kekeringan menjadi pekerjaan rumah yang perlu disikapi secara serius. Disamping perlu adanya dukungan dan kerjasama antar pihak.
“Alhamdulillah untuk menjangkau kepulauan Sumeneo kita mendapatkan dukungan dari Angkatan Laut dan pihak-pihak lain,” imbuhnya.
Sementara Panglima Komando Armada II, Laksamana Muda TNI Herru Kusmanto menyatakan, dalam penyaluran bantuan air bersih telah dibentuk satuan tugas dengan melibatkan banyak unsur.
“Kita sediakan tongkang dan tugboat untuk mendukung masyarakat sini untuk kebutuhan air tawar yang bersih dan siap dikonsumsi masyarakat kepulauan seperti di Sapudi,” ucap Herru Kusmanto.
Untuk kepulauan Kabupaten Sumenep disiapkan sekitar 780 ribu liter air dan nantinya di distribusikan pada tiga pulau sasaran.
“Berkaitan dengan kekeringan kita menyesuaikan dengan program pemerintah dan kita akan bantu. Air yang kita bawa siap didistribusikan ke masyarakat di tiga pulau,” jelasnya usai penyaluran bantuan air bersih di Kecamatan Gayam, Sapudi.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, dari tiga pulau sasaran bantuan air bersih terdapat lebih dari 82 ribu masyarakat terdampak kekeringan. Diantaranya sekitar 33 ribu masyarakat di Pulau Sapudi, 25 ribu pebih di Kangean dan 24 ribu warga di Giligenting. (YDI)