
penanews.id, JAKARTA – SKK Migas mencatat lifting gas Blok Kangean hingga kuarta tiga 2019 belum mencapai target.
Dari target 200 juta MMSCFD, blok yang terletak di Kabupaten Sumenep ini hanya mampu memprodukai 145 juta MMSCFD.
Direktur Operasi SKK Migas, Julius Wiratno mengatakan salah satu penyebab rendahnya produksi itu karena dari kontrak eksisting gas blok kangean hanya mampu menyerap 40 MMSCFD.
“Padahal kemampuan produksinya memcapai 225 MMSCFD,” kata dia, Kamis (31/10), seperti dikutip dari katadata.co.id.
Penyebab lainnya adalah fasilitas blok Kangean Energi Indonesia kerao rusak. Juga keterlambatan pasokan gas dari lapangan TSB: Terang, Sirasur dan Batur.