penanews.id, SUMENEP – Hingga saat ini sejumlah daerah di Kabupaten Sumenep masih mengalami kekeringan dan krisis air bersih imbas dari musim kemarau.
Meski penanganan serta penanggulangan kekeringan terus dilakukan oleh Pemerintah Daerah namun itu belum mencakup wilayah kepulauan kecuali Talango yang jaraknya relatif dekat dengan daratan.
Kepala Badan Penggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep Abd Rahman Riadi menyatakan, pihaknya belum mampu melakukan penanggulangan kekeringan di kepulauan karena terkendala sarana prasarana.
“Kesulitan kita dalam droping air bersih bagi daerah terdampak kekeringan yaitu di kepulauan. Kecuali Pulau Talango karena mobil tangki kita bisa disebrangkan kesana dengan tongkang,” ungkap Abd Rahman Riadi, Rabu (30/10/2019).
Sejaun ini BPBD melakukan droping air bersih menggunakan mobil tangki sehingga hanya bisa mencakup kawasan daratan.
“SOP kita dalam droping air bersih menggunakan mobil tangki. Jadi kalau pulau-pulau selain Talango kita kesulitan,” imbuhnya.
Sulitnya droping air bersih penanganan kekeringan di wilayah kepulauan, Abd Rahman Riadi meminta ada keterlibatan pihak desa setempat.
“Kita minta pihak desa membantu dengan penggunaan Dana Desa untuk pemenuhan kebutuhan air masyarakat terdampak, sebab dalam aturannya dana yang bersumber dari APBN itu bisa diperuntukkan menjadi penanggulangan bencana alam,” pungkas dia. (YDI)